Kemarin baru saja mengikuti seminar Tradisional, Complementary and Alternative Medicine yang diselenggarakan oleh UMS solo. Seminar yang sangat menarik di tengah perdebatan obat herbal dan obat modern. Sayang saya hanya dapat mengikuti hari pertama saja :(
Yang tidak kalah menarik dalam seminar kali ini adalah kesempatan bagi 100 partisipan untuk turut memperesentasikan hasil penelitian mereka di hadapan umum, atau yang biasa disebut sebagai oral presentation. Tahun lalu saya juga mengikuti seminar yang sejenis dan hanya ada sekitar 20 presenter. Entah karena publikasi yang memang masif, atau karena minat para peneliti yang semakin meningkat untuk sharing mengenai penelitian mereka.
Tahun lalu, ketika saya masih jadi mahasiswa semester 4, saya dikira mahasiswa S2 oleh orang-orang yang ikut seminar. Well apakah muka saya setua itu -_____-". Jadi awalnya saya pikir juga hanya sedikit mahasiswa S1 yang akan mengikuti seminar ini dan menjadi presenter. Ternyata, banyak sekali loh yang ikut :D. Luar biasanya lagi, mereka bahkan telah menjadi presenter walaupun masih semester 2 s1 *garuk-garuk tanah inget dulu waktu semester 2 ngapain aja saya .___."*
Kebetulan saya 1 ruangan dengan 2 tim mahasiswa s1 dari UMY, 1 orang dosen UMY, dan 1 orang dari LIPI. Karena banyak mahasiswa s1, atmosfir presentasinya terasa kurang 'profesional' dibandingkan dengan tahun lalu. Tapi saya mengacungkan jempol untuk teman-teman mahasiswa s1 tersebut. Mereka belum belajar sedalam penelitian mereka, data yang dihasilkan pun belum menunjukkan signifikansi, tapi toh mereka berani?
Hmm, mungkin banyak yang bertanya, apa untungnya sih ikut gituan? Buat saya pribadi, yang sangat terasa adalah melatih presentasi di depan umum, terutama presentasi ilmiah. Apalagi presentasi menggunakan bahasa Inggris yang saya sendiri juga masih acakadut dan medhok, hehe. Karena kesempatan presentasi, walaupun di bangku kuliah, mungkin tidak semua orang bisa dan ingin mendapatkannya. Presentasi di depan kalangan profesional tentu membutuhkan persiapan dan kepercayaan diri yang lebih daripada ketika kita presentasi di depan kelas.
Kedua, transfer of knowledge. Semakin sering melihat presentasi macam itu, banyak yang bisa kita dapat. Mengenai metode yang digunakan, literatur-literatur baru, dan lain-lain. Dengan mengikuti oral presenter ini, kita dapat lebih leluasa bertanya kepada peneliti lain.
Sekali lagi, saya sangat appreciate dengan teman-teman yang sedari 'muda' sudah melatih diri untuk mengekspresikan diri di depan umum *dalam hal ini penelitian hehe*. Toh peneliti bukan hanya mengenai kerja di lab, tapi apakah kita juga bisa mentransfer pengetahuan kita ke orang lain? Sebel kan kalo ada dosen yang pinter tapi gag bisa menjelaskan ke kita? Dari menjadi seorang presenter, kita dapat belajar banyak untuk handal juga mentrasfer pengetahuan :)
Hidup Mahasiswa! *loh*
ini artikel yang bagus untuk dibaca : http://www.canberra.edu.au/studyskills/learning/oral