Komitmen.

Gini nih kalo lagi ngelangut menunggu kepastian * lebay abis XD*. Semoga bukan wasting time deh, kan ceritanya mau merefleksikan diri *bahasa halus curcol, haha*

Akhir-akhir ini sering mempertanyakan arti komitmen, komitmen itu apa? Sejauh mana orang bisa disebut berkomitmen? Karena akhir-akhir ini saya jadi orang yang sangat tidak komitmen dengan apa pun. Saya sudah bosan mengucap maaf untuk setiap tanggung jawab yang saya 'tidak sengaja' lalaikan *atau kadang sengaja, karena selalu ada alasan untuk itu?*

Selama dua bulan ini, saya kayaknya ngerasain jadi 'di bawah' dan 'di atas' untuk komitmen ini. Kadang saya jadi yang diharuskan untuk berkomitmen, kadang saya jadi orang yang mengharapkan orang lain untuk berkomitmen. Dan itu membuat saya jadi ngerti, dulu dulu saya anak yang nyebelin banget deh, kebanyakan banget ngeluh ini itu :)

Saya baru tahu, meminta orang lain untuk berkomitmen dan bergerak bersama kita itu sangat tidak mudah. Bukan mereka tidak berkomitmen, tetapi mungkin ada beberapa halangan yang membuat kita tidak bisa memenuhinya. Kalau untuk hal-hal yang bisa dilakukan secara individu, okelah gapapa, tugas tetep bisa selese . Tapi kali untuk hal yang seharusnya dikerjakan secara tim, ketidakhadiran 1 orang mungkin gag terlalu masalah, tapi ketidakhadiran 1 orang-1 orang lainnya, hmm -______-". Haha, komitmen. Enak ngomongnya, prakteknya jauh lebih sulit :)

Begitu banyak pelajaran 2 bulan ini. Ada yang pernah bilang : "take chances, cause maybe it never come twice". Dan sekarang saya ingin bertanya : "How if I took too much chances?"

Tapi ada yang meyadarkan deh. Semua tergantung prioritas.
Selamat menentukan prioritas, yonika :)
#sugesti diri, haha

Kadang tertatih, tak apa jika jadi terlatih.

Cheers!
Ganbatte!
Horchruft!
Semangat!
*semua dikeluarkan XD*