"yon, kenapa manusia punya perasaan? Kenapa tau-tau kita bisa bahagia dan sedih tanpa kita tahu penyebabnya?"
Saya tertegun membaca sms itu, dari sahabat saya. Saya bingung mau menjawab apa, karena saya juga gag tau jawabannya apa, haha :p. Ketik, hapus, ketik, hapus, ketik, hapus, finally..
"Karena kita tahu indahnya terang ketika kita pernah merasakan kegelapan. Karena kita tau nikmatnya bahagia kalo kita pernah sedih"
Well, jawaban yang filosofis banget, huahaha. Tapi seringkali susah untuk memahaminya *menerapkannya ding*.
Manusia selalu berharap, untuk kehidupan yang lebih baik, untuk menggapai cita-citanya, untuk menyenangkan orang lain, untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari. Berharap, dan berusaha :). Tapi yang paling penting, tentu kita berharap akan sebuah kehidupan yang 'bahagia', dan ini deh yang kayaknya bikin banyak orang depresi sampe akhirnya bunuh diri *jengjeeeeenggg..*
Baru-baru ini baca buku si paulo coelho judulnya "Veronika Ingin Mati". Gag banget deh judulnya :(. Akhirnya gag saya baca sampe selese juga sih haha. Gag enak ati bacanya. Ceritanya si veronika adalah gadis berumur 24 tahun yang bosan dengan kehidupannya. Padahal dia dibesarkan dalam keluarga bahagia, orang tuanya sangat memerhatikannya, pendidikannya juga baik. Tapi, entah kenapa dia merasa 'kosong', mempertanyakan hidup untuk apa, karena dia hanya 'menjalani' hidup, tidak menikmatinya. Satu-satunya obsesinya adalah 'menjemput' si maut, dia tidak mau 'dijemput' si maut sehingga dia memutuskan untuk bunuh diri. Tapi gag berhasil :D. Trus lanjutannya saya gag tau deh, gag baca ampe selese.. Takut ntar teracuni pikirannya >.< *halah lebay haha*
Tu kan, intinya kebahagiaan adanya ya di hati kita, tetapi bergelimang kebahagiaan setiap saat adalah hal yang sulit banget buat dicapai deh. Jadi inget abis nonton Shrek 4, dimana si Shrek merasa bosan dengan kehidupan 'happily ever after'-nya *walaupun akhirnya dia menyadari bahwa harusnya dia mensyukuri semuanya sih*. Shrek aneh kan? Dah dikasi hidup yang enak aja, sesuai dengan diidamkannya, teteeep aja gag puas *yeah walaupun cuma di film juga sih haha*.
Hmm, kebahagiaan rasanya bukan sesuatu yang kekal *di dunia yaaa*, karena juga ada jeda waktu ketika kita merasakan kebahagiaan yang satu dengan kebahagiaan yang lainnya. Sama seperti rangkaian kalimat, selalu diperlukan spasi agar kita bisa memahami keutuhan dan keindahan kalimat itu. Selalu ada 'bagian' tidak membahagiakan dalam kehidupan kita agar kita bisa memahami 'keutuhan' hidup kita :). Poinnya bukan di bagaimana kebahagiaan itu selalu tercipta, tapi bagaimana kita berusaha bersyukur atas keadaan yang terjadi, dan ada kemauan untuk mengubahnya ke arah yang lebih baik. Well, saya memang anak yang sangat labil, sedetik senang karena hal-hal kecil, dan tiba-tiba bisa sedih karena hal kecil lainnya. Tapi alhamdulillah, saya masih diberikan 'rasa' itu oleh Allah, karena kalo saya gag pernah senang atau sedih, saya malah takuuuut, jangan-jangan saya robot dari masa depaaan :( *mulai deh lebaynyaaaa :p*
hmmm, semoga dan mari membuat 'episode-episode' membahagiakan dari kehidupan kita akan lebih panjang daripada 'episode' yang tidak, amiin :)
0 comment:
Posting Komentar
speak up! ;)