Tampilkan postingan dengan label pharmacy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pharmacy. Tampilkan semua postingan

Tangan yang Tepat

on Selasa, 25 Maret 2014

Profesi.

Kata yang selalu didengung-dengungkan sejak kami menjadi mahasiswa baru. Junjung nama profesi kita! Jargon yang diteriakkan oleh kakak-kakak tingkat kami saat itu. Wajah optimis dengan kemuliaan profesi yang akan disandang di masa yang akan datang.

Lima tahun berlalu sejak saat itu. Sebentar lagi saya akan menjadi bagian dari profesi itu. Lantas?

Akhirnya membuktikan bahwa realita tidak semulia teori bangku kuliah. Beberapa hal saya lihat, meruntuk dalam hati. Lantas, anak profesi bisa apa? Mayoritaslah pemenangnya.

Ah, I'm just overthink everything..as always..

Dan kalimat dari dosen tadi siang cukup menentramkan kegalauan kami.

Kalian anak farmasi. Pasien butuh obat pasti akan didapat dari mana pun dengan cara apa pun. Sekarang, pastikan saja pasien memilih tangan yang tepat untuk memberikan obatnya. Kalian pasti capable untuk itu.

Ah..balada anak tingkat akhir :')

Cerita Farmasi - Kalbe Farma

on Rabu, 13 Februari 2013
Say hi to the dusty blog! :"

Bersyukur banget bahwa walau gag diurus, blog ini membuka pertemanan baru dengan orang-orang. Misalnya dengan anak ITB yang suka baca juga dan sharing-sharing ebook, atau dengan anak semarang yang tahu-tahu nge-chat di FB dan tanya : "mie ayam Bu Murtini dimana deh? aku mau coba kalo ke Jogja". Haaa senang sekali bahwa tulisan menghubungkan kita dengan orang-orang baru maupun menemukan kembali teman lama :". Haha lebay :p

Sexy Part of Pharmacy : Pharmacogenomics

on Kamis, 11 Oktober 2012

Don't you know that various parts of pharmacy are sexy? Haha. Fyi, two of the 2012 nobel prizes gone to medical related field.  The researches were about GPCR and stem cell. Also, they could be pharmacy field, not only the doctor :)

Blah, saya belum  bisa  tahan nulis pake bahasa Inggris untuk hal-hal kayak gini haha.

Ceritanya minggu ini dapet kuliah tentang bidang yang menurut saya so wow, farmakogenomik. Yang pertama diceritain Prof. Sismindari kemaren Selasa waktu kuliah Teknologi Gen Farmasetika, yang kedua tadi siang bersama Prof. Tan De Boer dari Utrecht University, kuliah tamu. Alhamdulillah banget sebelum dapet kuliah dari Prof. Tan de Boer, udah pernah dapet dari Prof. Sis, jadi gag terlalu odong juga dengerin kuliah tamu tadi, apalagi pake bahasa Inggris :p

Jadi, apa itu farmakogenomik? Farmakogenomik adalah bidang yang mempelajari interaksi obat dengan tubuh pada level gen. Nah lho, maksudnya? Kita tahu makhluk hidup terdiri atas sel, di dalam sel ada inti sel, di dalam inti sel ada kromosom, kromosom merupakan untaian DNA, di dalam DNA terdapat gen. Gen inilah yang menjadi microchip identitas makhluk hidup, termasuk manusia. Gen akan menghasilkan protein-protein yang mengatur berbagai sistem dalam tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup tanpa gen adalah mati, makhluk hidup yang fungsi gennya terganggu adalah sakit. Sederhananya begitu. Cmiiw.

Apa hubungannya gen dan obat? Terutama adalah saat metabolisme obat dalam tubuh. Obat dan racun itu beda tipis, yang membedakan adalah dosisnya (Paracelsus). Oleh karena obat sebenarnya adalah racun, obat harus dibuang dari tubuh. Terdapat berbagai enzim dalam tubuh yang berguna untuk membuang obat dari dalam tubuh setelah selesai efeknya. Gen lah yang 'membuat' enzim-enzim tersebut. Misalnya, ada enzim yang namanya sitokrom p450 yang terdapat di dalam hati. Enzim ini akan mengubah obat menjadi bentuk yang tidak aktif dan membantunya keluar dari dalam tubuh. Kalau terjadi kelainan pada gen yang seharusnya membuat enzim sitokrom p450, maka kadar enzim bisa naik atau turun. Jika naik, berarti obat semakin cepat  tidak aktif dan tidak akan berefek pada tubuh, sehingga pasien seharusnya diberi dosis obat yang lebih besar. Sedangkan jika jumlah enzim turun, maka jumlah obat yang aktif tinggi dan justru dapat memberikan efek toksik pada tubuh. Ini penjelasan versi awamnya hehe.

Tadi ada contoh kasus, ada penelitian mengenai kematian bayi akibat ASI. Bukan ASI murni yang beracun, ternyata di dalam ASI ada morfinnya. Tahu morfin? Itu adalah obat penghilang nyeri (analgesik) yang sering disalahgunakan jadi narkoba. Lho kok bisa ada morfin di dalam ASI?  Ternyata si Ibu diberi obat kodein untuk menghilangkan rasa sakit setelah melahirkan. Nah di dalam tubuh, kodein ini akan dimetabolisme menjadi morfin oleh enzim sitokrom p450. Ternyata, gen si Ibu mengalami kelainan/mutasi sehingga jumlah sitokrom p450 berlebihan dan morfin yang dihasilkan dari kodein juga berlebihan, masuk ke ASI dan bayinya. Hal ini bukanlah hal yang sangat jarang terjadi ternyata, karena sekitar 2% manusia mengalami kelainan ini. Wow ._."

Pengembangan bidang ini 'nantinya' adalah pemberian obat dan dosisnya pada setiap orang tergantung dari jenis gen apa yang ia miliki. You will have your personalized medication, and it will improve people's health. Walaupun baik ilmu maupun implementasinya masih ngawang-ngawang di langit luas, semoga terus berkembang :)

Rewrite - Teknologi Fermentasi (Pendahuluan)

on Minggu, 08 April 2012
Curcol dulu, saya masuk kuliah ini baru 2 x dalam setengah semester, aaaaaaaaa X(
So I rewrite it! Bukan, bukan catatan kuliah saya tentu saja, tapi ringkesan handout kuliah ehehe ;p. Asing banget rasanya .__.

So, kita semua pasti dah pernah menggunakan produk hasil fermentasi. Makan tape, makan roti, makan brem, pake alkohol, bahkan dalam tubuh kita juga ada proses fermentasi. Menurut ahli biokimia, fermentasi adalah suatu proses pembentukan energi melalui katabolisme senyawa organik. Sedangkan menurut ahli mikrobiologi, fermentasi adalah proses pemanfaatan mikroba untuk menghasilkan produk. Tapi ternyata, gag selamanya proses fermentasi itu membutuhkan mikroba. Buchner (1897), membuktikan bahwa suatu proses fermentasi bisa terjadi hanya dengan adanya aktivitas enzim (fermentasi tanpa sel hidup)

Tujuan fermentasi yang digunakan dewasa ini, termasuk dalam dunia kefarmasian adalah :
1. Memproduksi sel mikroba atau biomassa
2. Memproduksi enzim
3. Memproduksi metabolit primer dan sekunder
4. Proses transformasi atau modifikasi senyawa yang ditambahkan secara eksternal

1. Produksi biomassa
yang telah dimanfaatkan secara luas adalah produksi ragi roti dan protein sel tunggal. Protein sel tunggal memiliki kelebihan, yaitu :
- mikroba cepat tumbuh dengan hasil yang tinggi
- kandungan protein mikroba tinggi
- protein mikroba tertentu mengandung semua asam amino esensial
- medium fermentasi murah
Mikroorganisme yang umum digunakan sebagai protein sel tunggal, antara lain algaChlorella, Spirulina, dan Scenedesmus; dari khamir Candida utylis; dari kapang berfilamen Fusarium gramineaum; maupun dari bakteri

2. Produksi enzim
Produktivitas mikroba dalam menghasilkan enzim dapat ditingkatkan dengan mudah dibandingkan dalam tanaman dan hewan. Telah banyak enzim yang dihasilkan melalui fermentasi, misalnya amilase, protease, pektinase.
3. Metabolit Primer dan Sekunder
produksi metabolit primer dan sekunder ini terkait langsung dengan siklus hidup (kurva pertumbuhan) mikroba dalam sistem tertutup seperti di bawah ini.
 
terlihat ada 4 fase penting dalam daur hidup mikroba. Lag phase atau fase adaptasi, merupakan fase dimana mikroba masih menyesuaikan diri dengan lingkungannya, misalnya ketika inokulum baru saja dipindahkan ke media baru. Pada fase ini tidak terligat adanya pertumbuhan mikroba, dan nutrisi (konstituen makro dan mikro) media sangat mempengaruhi lama fase lag ini. Semakin sesuai media dengan mikroba, semakin cepat fase lag. Ini yang dikehendaki oleh para fermentor, jadi fermentor harus tahu mikrobanya suka apa :)

Yang kedua adalah fase log, dimana kecepatan pertumbuhan sel secara bertahap naik pada waktu yang konstan dan terjadi kecepatan maksimum pertumbuhan sel. Selama fase log, komposisi makromolekul sel tetap konstan. Produk yang dikeluarkan dalam fase log ini antara lain asam amino, nukleotida, protein, lipid, karbohidrat (metabolit primer). Pengeluaran metabolit primer ini terjadi karena metabolit primer itulah yang digunakan untuk tumbuh selama fase log. Fase log disebut juga trophophase.

Fase ketiga adalah fase stationer/idiophase, dimana semua sel berhenti membelah diri atau bila sel hidup dan sel mati mengalami keseimbangan. Beberapa mikroba menghasilkan metabolit sekunder  pada fase ini, dimana metabolit sekunder tersebut tidak digunakan untuk metabolisme pertumbuhan mikroba penghasilnya. Banyak di antara metabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologis misalnya antimikroba, penghambat enzim spesifik, dll. Setelah fase stationer, lalu fase kematian.

Nah, untuk memproduksi metabolit primer atau sekunder, fermentor perlu tahu berapa lama dan bentuk kurva pertumbuhan mikroba yang digunakan, sehingga dapat diketahui kapan waktu yang tepat untuk mengisolasi metabolit tersebut.

Setelah tahu tujuan fermentasi, nah apa saja sih komponen proses fermentasi?
1. Formulasi Media dari mulai media perkembangbiakan mikroba sampai tahap produksi
2. Sterilisasi media dan alat  mengingat fermentasi hampir semua menggunakan mikroba, harus selalu aseptis!
3. produksi biakan aktida dan murni dalam jumlah cukup untuk produksi
4. pertumbuhan organisme dalam media produksi dalam kondisi optimal untuk pembentukan produk
5. ekstraksi produk dan pemurnian
6. penanganan limbah produksi

sekian kali ini, huft huft huft~
:p
horchruft! ^^9

Pharmacist Fact #1 : Busa Sabun Vs Kebersihan

on Rabu, 14 Maret 2012

"Busa melimpah lebih bersih!"

Pernah dengar iklan seperti ini? Atau kayaknya paling engga semacam itulah ^^v. Iklan suatu detergen, yang kemudian menjadi acuan para ibu-ibu untuk membeli sabun, baik sabun mandi maupun detergen. Mama saya juga percaya, jadilah beliau setia membeli suatu merk detergen tertentu karena dilihat busanya paling banyak .__. Benarkah anggapan itu?

Jadi gini ceritanya, sabun atau detergen yang kita pake sehari-hari itu gag sederhana loh. Dibutuhkan banyak bahan, proses, dan pengetahuan untuk bikin sabun yang benar-benar efektif dan aman digunakan oleh kita. Pernah gag cek label di bungkus sabun atau detergen, dan hitung berapa banyak bahan yang diperlukan? Cekidot :D Saya jadi heran ada detergen yang dijual 500an, kalo diliat bahan dan prosesnya ribet gitu, hahaha ^^v

Back to the question : Busa melimpah = Bersih?

Dari kuliah analisis farmasi yang tadi saya dapet sih, ternyata egag looh. Mungkin emang lebih menyenangkan liat busa mumpluk-mumpluk gitu, tapi ternyata gag berbanding lurus dengan keampuhannya menghilangkan kotoran :). Jadi gini, dalam sabun itu pasti ada komponen namanya surfaktan, yang bisa menghubungkan air dengan minyak. Air dan minyak gag campur kan? Oleh karena itu, kalo kita cuma mandi  atau nyuci baju pake air aja, kotoran-kotoran gag semuanya bersih, karena banyak kotoran di tubuh kita sifatnya berminyak. Surfaktan inilah yang menjadi komponen utama sabun. Surfaktan nempel di kotoran, kemudian dibilas dengan air, hilang deh kotorannya.

Surfaktan ini ada berbagai jenis tergantung muatan pada senyawa kimianya. Surfaktan yang bisa membuat busa banyak adalah jenis surfaktan anionik *bermuatan negatif*, surfaktan ini banyak terdapat di sabun, misalnya natrium lauril sulfat. Abis ini liat label sabun kalian ya haha ;). Nah ada juga surfaktan kationik *bermuatan positif*. Surfaktan jenis ini tidak berbusa, taoi justru bisa sebagai antibakteri dan dapat membersihkan kulit lebih baik karena daya absorptivitasnya di permukaan biologis tinggi *misalnya di kulit*.

Nah, dari hal di atas, jelas kan bahwa busa banyak tidak sama dengan lebih bersih, jadi lebih cermatlah memilih produk yang dipakai sehari-hari *ngingetin diri sendiri ^^v*

#proudtobepharmacist! :)

Pengingat - Contoh GPCR, muskarinik dan adrenergik

on Kamis, 19 Januari 2012
Nah, setelah review GPCR tadi, ada 2 kelompok reseptor yang kemaren dibahas di kelas, yaitu reseptor asetilkolin muskarnik dan reseptor adrenergik. Kedua reseptor ini tentu sudah gag asing buat kita, karena banyak sekali obat yang memiliki target pada reseptor ini.

1. reseptor asetilkolin muskarinik
kayak di postingan saya yang sebelumnya, reseptor setilkolin dibagi menjadi 2, yaitu nikotinik dan muskarinik. Reseptor muskarinik sendiri ada 5, yaitu M1,M1,M3,M4,M5.  Salut deh sama ilmuwan-ilmuwan yang getol nyari ampe sebanyak ini, makasih bapak bapak ibu ibu sekalian atas tambahan pelajaran yang harus kami pahami .__. haha :p

M1
Reseptor ini terkait dengan Gq (jalur fosfolipase). Banyak terdapat di cortex, hippocampus, dan ganglia simpatik. Karena terdapat di otak, memainkan peranan penting dalam fungsi kognitif dan memori. Jalur fosfolipase tadi menyebabkan meningkatnya Ca intrasel sehingga meningkatkan aktivitas sel saraf. Pengembangan obat terkait dengan reseptor M1 ini adalah terkait penyakit alzheimer. Agonis M1 akan menghambat pembentukan plak amyloids (suatu plak yang menutupi sel saraf otak sehingga menghambat transmisi sinyal saraf).

M2
terhubung dengan Gi. Banyak terdapat di jantung, CNS, dan otot polos, sehingga memiliki efek fisiologis pada penurunan kecepatan denyut jantung dan regulasi suhu tubuh. Kenapa bisa menurunkan denyut jantung? Nah kan dia terkait dengan Gi, dimana subunit alfa Gi itu menurunkan kadar cAMP sehingga akan menurunkan frekuensi denyut jantung. Sedangkan subunit beta dan gamma dari Gi akan mengaktifkan kanal kalium, kalium masuk ke sel, terjadi hiperpolarisasi sehingga kadar Ca intrasel menurun, dan akan menurunkan kontraksi otot jantung. Blokade M2 menyebabkan takikardi dan palpitasi (penguatan kontraksi otot jantung). Jadi, untuk obat hipertensi, dikasih antagonis apa agonis hayooo? Agonis dong :). 

M3
terhubung dengan Gq dan distribusinya luas, ada di saliva, bronkus, kelenjar eksokrin, saluran gastrointestinal, mata, lambung. Karena mengaktivasi jalur fosfolipase, efeknya pun menimbulkan kontraksi di tempat-tempat reseptor tersebut berasa. Misalnya, jika terjadi M3 di mata di-blok, akan terjadi gangguan visual. Jika di saluran GI yang di-blok akan memperlambat waktu transit makanan di usus karena motilitas dikurangi, bisa juga terjadi konstipasi. Tapi kalo digunakan antagonis M3 yang spesifik untuk bronkus, bisa jadi obat asma karena M3 memediasi bronkokontriksi. Atau kalo antagonis M3 spesifik untuk kandung kemih, bisa jadi obat anyang-anyangen :) *boso indonesianya apa ya? nek boso inggris : overactive bladder, well .__.*

M4
terkait Gi dan banyak terdapat di otak (neostriatum). Bertugas mengatur keseimbangan kolinergik dan dopaminergik, serta mengatur analgesia. Hmm, info tentang ini kok gag terlalu banyak ya .__. Ntar ditambahin lagi deh

M5
masih jarang diteliti :(. Terkait dengan Gq dan mengatur pelepasan dopamin juga.

aktivasi M1
http://www.cnsforum.com/imagebank/item/Rcpt_sys_mus_ag/default.aspx

2. reseptor adrenergik
Siapa yang lagi jatuh cinta hayoooo? Apa hubungannya deh yon :p. Eh ada lho ini, ternyata perasaan 'deg-degan' saat ketemu orang yang -ehem- disukai, terkait dengan reseptor adrenergik ini, haha :D. Jadi ketika ada stimulan, misalnya tadi itu, ketemu orang yang disukai, maka akan memicu keluarnya hormon adrenalin (epinefrin) dari kelenjar adrenal. Nah epinefrin tadi akan berinteraksi dengan reseptor adrenergik dan menghasilkan efek-efek fisiologis, misalnya deg-degan, muka jadi pucat *ehehe curhat, loh :p*. Yuk di-review ada reseptor apa aja di bagian ini :)

alfa adrenergik 1 (alfa1)
terkait dengan Gq (jalur fosfolipase) dan akan memobilisasi Ca. Banyak terdapat di otot polos organ-organ, liver, saliva. Efek yang dihasilkan adalah eksitabilitas neuron (maksudnya aktivasi sel saraf), vasokontriksi, bronkokontriksi, glikogenolisis (dah banyak direview di depan tadi lah ya gimana mekanismenya :)). Nah, kalo aktivasinya berlebihan, akan menyebabkan hipertensi (karena terjadi vasokontriksi yang berlebihan). Oleh karena itu, digunakan antagonis alfa1 misalnya prazosin, doksazosin sebagai obat antihipertensi.

alfa adrenergik 2 (alfa2)
terkait Gi (inhibisi adenilat siklase) dan terdapat di ujung saraf, pembuluh darah, ginjal, dan otak. Selain itu juga mengatur pelepasan neurontransmitter NE selanjutnya (autoreseptor). Mekanisme autoreseptornya?
alfa 2 di presinaptik diaktivasi oleh NE --> membuka kanal Kalium --> hiperpolarisasi --> menghambat influks Ca --> karena gag ada Ca, gag ada yang melepaskan neurotransmitter dari presinaptik --> efek autoreseptor
agonis alfa2 digunakan sebagai obat antihipertensi, misalnya klonidin. Agonis --> menurunkan cAMP+membuka kanal kalium --> menurunkan Ca --> mencegah kontraksi jantung (tolong dikoreksi ya yang baca, agak gag yakin ini .__.)

beta adrenergik 1 (beta1)
terutama terdapat di jantung dan terkait dengan Gs, meningkatkan Ca intrasel, dan efeknya adalah peningkatan kontraksi jantung. Oleh karena itu, antagonis beta1 digunakan sebagai antihipertensi. Tapi agonis beta1 kadang juga dibutuhkan loh, misalnya ketika ada pasien yang mengalami shock sehingga tekanan darahnya drop, maka diberi agonis beta1 untuk meningkatkan kekuatan jantung. Oia, efek deg-degan kayak crita di awal tadi juga dimediasi oleh reseptor ini, haha :D

beta adrenergik 2 (beta2)
terdapat di otot polos organ, liver, sel mast, otot rangka dan terkait dengan Gs. Efeknya adalah bronkorelaksasi, vasodilatasi, tremor, glikogenolisis, dan menurunkan pelepasan histamin. Jujur saya agak bingung awalnya, kenapa dia meningkatkan cAMP tapi menyebabkan dilatasi?? ternyata peningkatan cAMP gag selalu meningkatkan Ca intraseluler, tapi pada bronkus dan vaskuler, justru menyebabkan dilatasi karena cAMP menurunkan interaksi aktin myosin. Oleh karena itu, agonis beta2 (yang terkenal : salbutamol), menjadi obat asma.

beta adrenergik 3 (beta3)
Terkait dengan Gs dan Gi sekaligus *wow*, dan banyak terdapat di jaringan adiposit (lemak). Belum banyak dibahas tapi pengembangan obatnya terkait dengan metabolisme lemak, bahkan dikembangkan menjadi obat 'diet lemak', wah butuh nih :p

mekanisme aktivasi beta2

Luar biasaaaa :D
itu baru review beberapa, yang dah umum banget pula .__. Begitu indah setiap yang ada di tubuh kita, nikmat manakah yang bisa kita dustakan? ;)

Pengingat - GPCR

Huaaaah, setelah kanal ion, lanjut ke GPCR. Catetan saya yang ini banyak yang gag lengkap huhu :( Review dikit aja lah ya buat ngingetin..

aktivasi protein G

GPCR ini merupakan suatu reseptor yang terdapat pada membran sel. Sebagian besar reseptor dalam tubuh kita termasuk GPCR, sehingga fungsi fisiologis dari reseptor ini besar sekali dalam tubuh kita.  Reseptor ini terikat dengan protein G yang akan memnghubungkan reseptor ini dengan enzim/ kanal ion yang menjadi target, dengan jalan mengaktivasi rangkaian peristiwa yang mengubah konsentrasi satu/lebih suatu molekul signaling intraseluler/2nd messenger sehingga menghasilkan respon selular. Terdapat 2 jalur transduksi sinyal, yaitu jalur adenilat siklase dan jalur fosfolipase.

jalur adenilat siklase
Reseptor yang terkait dalam jalur ini ada 2, yaitu Gs (stimulasi) dan Gi (inhibisi). Yang distimulasi dan diinhibisi apa? ya enzim adenilat siklase :p. Enzim ini berperan dalam mengubah ATP menjadi cAMP. Berikut jalur transduksi sinyalnya. Oia, dalam keadaan inaktif, reseptor ini mengikat GDP, sedangkan dalam keadaan aktif mengikat GTP.

Gs
ligan berikatan dengan reseptor Gs --> perubahan konformasi --> GDP digantikan dengan GTP --> subunit alfa dari G protein terdisosiasi --> mengaktifkan adenilat siklase --> cAMP naik
nah, si cAMP itu punya beberapa fungsi. Yang pertama adalah mengaktifkan PKA (protein kinase A) yang akan meregulasi protein-protein lain, bermuara pada transkripsi gen. Bisa juga memicu glikogenolisis sehingga kadar glukosa naik. Pada otot polos, cAMP menghambat MLCK (myosin light chain kinase) sehingga menyebabkan relaksasi (misalnya pada bronkus)

Gi
Kebalikan dari Gs, Gi menginhibisi adenilat siklase sehingga cAMP menurun. Reseptor Gi (subunit beta dan gamma) biasanya juga terkait dengan kanal K, yang akan terbuka dan menyebabkan hiperpolarisasi. 

salah satu jalur adenilat siklase, ini aktivasi yang menyebabkan glikogenolisis, hayo yang diaktifkan Gs apa Gi?

Oia, si adenilat siklase ini gag boleh teraktivasi terus menerus karena bisa menyebabkan berbagai penyakit. Misalnya, toksin dari bakteri penyebab TBC, menyebabkan subunit alfa Gs teraktivasi terus, sehingga terjadi  batuk yang kronis. Salah satu mengurangi kadar cAMP adalah dengan diurai menggunakan enzim fosfodiesterase.

Jalur Fosfolipase
Yang terkait dengan jalur ini adalah Gq. Mekanismenya sampai subunit alfa terdisosiasi sama dengan 2 protein G lainnya. Selanjutnya subunit alfa akan mengaktifkan fosfolipase yang mengubah PIP2 (fosfatidil inositol difosfat) menjadi IP3 (inositol trifosfat) dan DAG (diasilgliserol). IP3 akan berikatan dengan reseptornya di RE sehingga membuka kanal Ca, Ca masuk ke sitoplasma. Sedangkan DAG akan berinteraksi dengan Ca tersebut dan mengaktifkan PKC yang memicu transduksi sinyal selanjutnya. DAG juga dapat diubah menjadi asam arakidonat. Efek yang khas dari aktivasi Gq ini adalah peningkatan kontraksi, karena berkaitan dengan peningkatan Ca intraselular.
salah satu reseptor Gq, reseptor angiotensin


Buat reseptornya.. dibahas di artikel lain ya haha :D
ndak kepanjangan :)
monggo dikoreksi kakak :)
 

Pengingat - Reseptor Kanal Ion

Besok uas farmol dan demi apa saya ketiduran dari abis isya sampe jam 12, ahaha .__. Alhasil baru mulai ini belajar~

Witing tresno jalaran saka kulino *kok saya percaya banget tho ama peribahasa itu, haha*. Karena di kelompok studi kampus saya 'bergelut' dengan bidang molekular, saya cukup tertarik dan akhirnya jadi suka dengan bidang ini *walau dulu sangat tidak tidak tidak suka biologi*. Materi farmol abis UTS ini adalah reseptor. Berbagai fungsi tubuh kita tidak bisa dilepaskan dari si reseptor ini. Sambil ngapalin, review yuk beberapa macam reseptor di tubuh kita ini.

Reseptor ada 4 macam, yaitu reseptor kanal ion, reseptor terkait protein G (GPCR), reseptor tirosin kinase, dan reseptor inti (nuclear receptor). Untuk reseptor kanal ion saja, sudah ada bermacam-macam, misalnya reseptor asetilkolin nikotinik, GABA, glutamat, dopamin, dll. Review mekanisme beberapa aja ya.. *baru baca itu doang soalnya ;p*.

1. Reseptor Asetilkolin Nikotinik

reseptor asetilkolin nikotinik
http://thebrain.mcgill.ca/flash/d/d_06/d_06_m/d_06_m_mou/d_06_m_mou.html
Jaman SMA dulu kita udah diperkenalkan dengan berbagai neurotransimitter yang menghantarkan impuls-impuls saraf sehingga tubuh bisa bereaksi terhadap respon yang diberikan. Salah satunya adalah asetilkolin yang disintesis dari kolin dan asetil ko A, dibantu oleh enzim asetilkolintransferase. Asetilkolin (Ach) yang dihasilkan ini nanti akan berinteraksi dengan dua reseptor, yaitu nikotinik dan muskarinik. Nah,yang terkait dengan kanal ion adalah yang nikotinik, yang muskarinik termasuk GPCR *walau M2 dan M4 juga terkait kanak Kalium*. Reseptor nikotinik ini terkait dengan kanal Na pada membran sel. Mekanisme transduksi sinyal pada reseptor nikotinik ini :

Ada impuls saraf --> membuka kanal Ca2+ pada presinaptik --> Ca2+ memobilisasi Ach untuk lepas dari presinaptik --> Ach berikatan dengan reseptor nikotinik --> Kanal Na membuka --> depolarisasi parsial --> membuka kanal Na yang lain --> depolarisasi berlanjut --> membuka kanal Ca2+ di RE/RS --> Ca2+ masuk ke sitoplasma --> kontraksi

Nah, hasil akhirnya adalah kontraksi otot. Oleh karena itu, antagonis reseptor nikotinik memiliki aktivitas sebagai pelemas otot, misalnya dalam operasi besar, digunakan obat jenis ini agar tidak terjadi reflek tiba-tiba dari pasien. Selain itu, ada juga agonis nikotinik misalnya Chantix yang digunakan sebagai terapi pada orang yang ingin sembuh dari ketergantungan rokok. Kok bisa? jadi ketika ada nikotin dari rokok berinteraksi dengan reseptor nikotinik, ternyata memacu pelepasan dopamin yang banyak sehingga akan menyebabkan ketagihan. Sedangkan ketika chantix yang berinteraksi dengan reseptor nikotinik, dopamin yang dilepaskan tidak terlalu banyak sehingga tidak bersifat addiktif.

2. Reseptor GABA
GABA pathway

Reseptor ini merupakan neurotransmitter inhibitor utama di otak. Sehingga aksinya nanti adalah depresi CNS. Si reseptor GABA ini unik, karena dia memiliki banyak tempat untuk berikatan dengan berbagai zat. Sisi aktifnya untuk berikatan dengan GABA disebut ortosterik, sedangkan untuk berikatan dengan senyawa lain disebut allosterik, antara lain terdapat benzodiazepin site, barbiturat site, dan steroid site. Selain itu, etanol juga bisa berikatan di reseptor GABA sehingga menyebabkan depresi CNS. Reseptor GABA ini terkait dengan kanal Cl. Mekanisme yang terjadi pada reseptor ini :

GABA lepas dari ujung saraf --> berikatan dengan reseptor GABA --> membuka kanal Cl --> Cl masuk --> hiperpolarisasi --> penghambatan transmisi saraf --> depresi CNS
Nah, tadi kan ada berbagai site pada reseptor ini. Hal ini dimanfaatkan sebagai strategi-strategi untuk memanipulasi si reseptor GABA ini. Misalnya obat-obat golongan benzodiazepin, akan meningkatkan afinitas reseptor terhadap GABA sehingga pembukaan kanal Cl lebih lama, depresi CNS yang terjadi juga lebih lama dan besar Begitu juga mekanisme yang terjadi pada obat golongan barbiturat. Inget dulu praktikum farmakologi, si tikus ditidurkan dengan obat barbiturat? Efek sedatif itu dikarenakan mekanisme ini..

Oia, pada orang yang sakit epilepsi, mereka kekurangan GABA. Akibatnya? Karena tidak ada yang menekan sistem sarafnya, akibatnya ketika terjadi aktivasi, respon yang diberikan pun berlebihan sehingga terjadi konvulsan *kejang*. Terapi yang bisa diberikan salah satunya adalah dengan meningkatkan GABA, yaitu meningkatkan GAD (enzim yang mengubah glutamat menjadai GABA) dengan contoh obat gabapentin, menghambat reuptake GABA dengan contoh obat tiagabin, atau dengan menghambat GABA transaminase sehingga GABA tidak diubah menjadi metabolitnya, contoh obatnya vigabatrin.

3. Reseptor Glutamat
NMDA pathway

Glutamat merupakan neurotransmitter eksitatori. Reseptor glutamat ada 2 jenis, ionotropik dan metabotropik. Nah, yang ionotropik (terkait kanal ion) ada 3, yaitu NMDA, AMPA, dan kainate. Namun, yang sudah banyak diteliti adalah reseptor NMDA. Reseptor NMDA ini banyak ditemukan di otak  bagian cortex cerebral dan hippocampus sehingga memiliki peranan penting dalam fungsi memori dan belajar. Keunikan dari reseptor NMDA ini adalah dia ter-blok oleh ion Mg2+ (mengeblok kanal Na dan Ca) ketika dalam keadaan inaktif, sehingga membutuhkan reseptor non-NMDA untuk mengaktivasinya. Mekanismenya?

Glutamat lepas dari saraf presinaptik --> berinteraksi dengan reseptor non-NMDA --> afinitas reseptor NMDA dengan Mg2+ berkurang --> Mg2+ lepas --> glutamat mengaktivasi NMDA --> membukan kanal Na dan Ca --> Na dan Ca masuk --> menghasilkan efek seluler (memicu signaling dalam learning dan memory)
Tapiiii, ternyata aktivasi berlebihan dari reseptor NMDA ini berbahaya loh. Kalo aktivasinya berlebihan, ion Ca yang masuk dalam sel saraf berlebihan, dapat menyebabkan efek yang dinamakan eksositosis, yaitu kematian sel saraf akibat kelebihan glutamat (apoptosis sel saraf). Fenomena ini banyak dijumpai pada penyakit degeneratif, misalnya Alzheimer, stroke, demensia. Oleh karena itu, reseptor ini menjadi salah satu target obat alzheimer, dengan aktivitas sebagai antagonis NMDA. Antagonis NMDA jaman dulu, contoh obatnya taxoprodil, merupakan antagonis kuat NMDA, sehingga memblok sama sekali kanal Ca. Namun ternyata terjadi banyak efek samping karena benar-benar tidak ada aliran Ca masuk ke sel, sehingga dikembangan obat lain. Sekarang yang menjadi pilihan adalah memantin, yang tidak memblok aliran Ca, tetapi memodulasi aliran Ca sehingga tidak berlebihan. Fungsi fisiologis dari Ca akhirnya tetap terjaga, dan tidak terjadi eksositosis.

Contoh obat lain yang beraksi pada reseptor NMDA adalah ketamin *ini sering dipake buat bius tikus di CCRC :D*. Aktivitas utamanya adalah anestetik, namun saat ini dikembangkan juga sebagai antidepressan.


Sekian rangkuman tentang reseptor kanal ion. Diambil dari catetan *tumben punya .___.* dan bukunya Prof. Zullies :)
Monggo dikoreksi dan belajar bersama kakak! \(^.^)/


PSM - witing tresno jalaran saka kulino :)

on Sabtu, 31 Desember 2011

Hampir 1 tahun yang lalu, saya mendapat amanah. Menjadi ketua PSM, paduan suara mahasiswa, fakultas farmasi UGM. Saya sendiri kaget ketika mendapatkan 'amanah' tersebut. Mengingat saya sendiri sebetulnya hanya sekedar cukup sering datang latihan *secara orang jogja, jadi kalo nganggur mah dateng aja haha :)*. Sering juga bolos atau terlambat, karena waktu itu juga masih di BEM dan sempet ngurus event juga, kayaknya waktu jaman dies natalis yang tidak berkesudahan. Akibatnya, saya ngerasa PSM waktu itu mungkin belum menjadi prioritas utama saya :)

Hal itulah yang saya pertanyakan ketika saya jadi calon ketua. Dua calon yang lain, nuvi dan adi, bukanlah calon yang main-main. Mereka jauh lebih mengerti tentang musik daripada saya. Beneran, motivasi awal saya masuk PSM 'cuma' sekedar daripada nyanyi di kamar mandi, haha ;D. Dulu sempet masuk paduan suara di SMA, tapi itu pun tidak berkelanjutan karena saya lebih fokus di tonti. Intinya, nyanyi adalah hobi saya, tapi pengetahuan tentang itu? Nol besar. Jadi, saya ngerasa beneran tidak 'pantas' untuk mengkoordinasi organisasi ini. Dan bahkan itu terbawa sampai ke tengah kepengurusan kami, yang sangat saya sesali..Padahal, semua teman rasanya sudah mendukung saya :'( *maafkan saya teman-teman..*

Saya menjadi ketua PSM, tanpa visi yang jelas, tanpa bekal yang cukup, tanpa bimbingan yang memadai. Mau dibawa kemana PSM? Oke, agenda rutin sudah jelas : ngisi sumpahan, P2SMB, latihan rutin. Just it? Tanpa visi yang jelas, hingga pertengahan tahun saya 'jenuh'.

Di awal hingga pertengahan, saya cukup merasa ternyata mengurus organisasi ini cukup menjadi 'beban' untuk saya. Kesulitan mencari orang ketika event menjelang, jumlah personil yang sedikit ketika latihan, kedisiplinan yang kurang, mungkin ini terlalu berlebihan. Tapi tentu menjadi koreksi di masa depan :). Kesalahan fatal saya adalah saya belum begitu mengenal sahabat-sahabat saya di kepengurusan PSM. Intensitas latihan kami ketika menjadi anggota yang kurang, kurang inisiatif-nya saya untuk lebih 'mendekatkan' diri kepada semua anak, kurangnya kemampuan saya untuk mengkoordinasi, menjadikan banyak sekali kekurangan dalam kepengurusan 2009 ini..

Sumpahan I berlalu, P2SMB berlalu, Sumpahan II berlalu,
dan PSM mendapatkan 1 tawaran, tampil di lustrum farmasi ke 65, di GSP lantai 2. Mungkin untuk orang di luar PSM, itu bukanlah sesuatu yang besar. Tapi untuk kami, itu adalah sesuatu yang sangat besar. Baru kali ini kami diminta tampil di GSP lantai 2 yang megah, dengan personil 50 orang. Itu bukan sesuatu yang BIASA SAJA. Dengan anak PSM yang sekitar 35-an, akhirnya kami pun membuka oprec untuk anak luar PSM, bergabung menjadi skuad lustrum kami. Teringat kesediaan manda dan mentari, meng-audisi satu per satu peserta, meluangkan waktu mereka tiap sore untuk meng-aransemen 2 lagu, dimana itu adalah pengalaman pertama mereka meng-aransemen lagu. Lagu yang diminta cukup banyak, 5 lagu. Walaupun 3 lagu sudah biasa dinyanyikan, tapi 2 lagu baru yang diaransemen tentu menjadi tantangan besar bagi kami. Nuvi yang mengatur jadwal latihan, setiap suara mendapat 10 kali latihan, dan itu berarti hampir setiap hari, karena waktu kami untuk mempersiapkannya hanya tinggal 2 minggu. Esti dan Lita yang menemani saya muter-muter mencari kostum dan aksesoris. Rista yang setiap hari men-jarkom mengenai jadwal latihan, Anin yang rela ketika sakit pun datang dengan wajah pucat *betapa merasa bersalahnya saya ketika melihat wajahnya, bahkan untuk ngomong pun dia tidak sanggup, tapi tetap datang latihan untuk tahu lagu baru*, yungki yang membantu segala sesuatu tentang perlengkapan, fia yang menjamin konsumsi kami, semua anak 2009, 2010, 2011, hingga senior-senior yang rela turun gunung *haha*, demi penampilan 'akbar' ini. You know? Those moments is the most i love. Latihan setiap hari, 3 jam, melihat wajah-wajah yang agak 'depresi' menyatukan suara, menembak not dengan tepat, melihat manda yang jalan kesana kemari untuk membenarkan *bersama kerang kesayangannya*, melihat semua menyemangati, deg-degan karena waktu yang semakin mepet. Apalagi ketika GR, info yang tidak jelas dari panitia *semena2, mentang-mentang panitianya dosen kan --"*. Ketika aransemen 'dipertanyakan', ketika suara kami tidak terdengar, ketika anak-anak baru pada bisa datang ketika akhir GR karena pengetahuan tentang GR mendadak, dan mereka setelah kuliah langsung ke GSP, ketika kami merasa harus mengiringi puisi yang lama sekali *haha*, dan ketika semua pun dalam mood yang tidak baik hari itu.

Dan kami menjawabnya, saat lustrum farmasi. Kostum yang dicari-cari muter Jogja *lebay sih ini :P*, dikenakan dengan bangga, membuat kami terlihat cantik :). yang cowok macho deeeeh, haha :D. Intinya, penampilan kami memuaskan, bahkan dipuji oleh berbagai tamu undangan. Tau apa yang paling bikin senang? Ketika beberapa anak bercerita "tadi aku ditanyain, tadi tampil paduan suara ya mba? wah bagus sekali, terimakasih ya..". Tidak hanya oleh satu orang, tetapi oleh beberapa tamu undangan dan dosen panitia. Tau apa yang paling indah? Ketika kerja keras kami diapresiasi :')

PSM berjalan, tinggal 3 bulan lagi kepengurusan 2009. Kami tampil lagi di debat nasional dan openhouse KMFA. Kami mencari tantangan baru, ikut lomba vokal grup. Ini sebenarnya memang proker yang harus kami lakukan tahun ini, dan sempat terlupakan karena kurang terprogram. Dan akhirnya ada kesempatan yang 'memaksa' kami untuk melaksanakannya :). Lomba VG di dies natalis UGM. Dengan waktu persiapan 10 hari, skuad yang comot sana sini, aransemen yang mulai dari nol, mereka pun berlatih setiap hari. Latihan biasa dimulai pukul 5, awalnya hingga sekitar jam tgh8an. Sebisa mungkin saya menemani mereka, walaupun saya tidak ikut. Beberapa kali saya tidak menemani mereka, ternyata mereka latihan sampai jam9 malam; "nanggung yon, anak-anak pada penasaran akhirnya kami latihan sampai jam9.." Begitu cerita manda kepada saya. Saya terdiam, mengagumi mereka yang pecicilan tapi mau bekerja keras untuk VG yang baru terbentuk ini :) Walaupun pada akhirnya belum mendapatkan gelar, tapi setidaknya kita mencoba kan? Dan lagi, saya senang ketika melihat tidak sedikit teman-teman farmasi yang menyaksikan penampilan pharmonika, terimakasih untuk apresiasinya kepada kami :)

Mencoba lagi, kali ini di porsenigama. Lomba tanpa panitia. Haha, itulah sebutan kami kepada mereka :P. Persiapan mepet lagi, sekitar 2 minggu lagi. Kali ini, kami mengadakan 'audisi' untuk semua anak psm untuk menjadi anggota pharmonika. Saya tahu, dalam lubuk hati setiap anak pasti ada keinginan untuk bisa menyalurkan bakatnya di sini, kalian masih malu-malu kan? ;). Semoga tahun depan bisa lebih terakomodir  :) Oia, kali ini saya ikutan. Maaf jika saya menghancurkan :(. Ini sungguh tidak mudah. Saya mending disuruh baca jurnal *boong bangeeeeeeeeeeeeeet :P*. Saat-saat macam lustrum terulang lagi, dalam skala yang lebih kecil. Berbagai kebegoan muncul. Kerja keras dibuktikan :). Dan kali ini, kami juga belum beruntung.. Oke, ini baru 2x kan? ;) Lupakanlah, lomba tanpa panitia ini.. haha :D

Oprec PSM, alhamdulillah yang mendaftar hingga 50 orang. Cukup uwaw. Banyak yang ingin menjadi bagian dari keluarga kami :'). Terimakasih kepada mas PJ : adi yang telah membantu segala konsep dan teknis oprec ini. Dan juga kepada peng-oprec lainnya :) Akhirnya terpilih 23 orang sebagai bagian kaluarga kami, bukan jumlah yang sedikit loh :) Ayo ramaikan dan nyamankan rumah kita ini ;)

Akhir kepengurusan, saya merasa ini kayak 'cinta yang terlambat datang'. Saya mencintai PSM, tetapi agak terlambat. Tahu kan, witing tresno jalaran saka kulina..Itulah yang saya rasakan mungkin :). Ketika kita lebih mengenal 'rumah dan keluarga' kita, tresno itu muncul. Melihat berbagai bantuan dan kontribusi teman-teman, di tengah kesibukan mereka yang tidak sedikit pula. Tidak hanya kita yang sibuk, mereka juga, dan punya prioritas masing-masing. Yang terpenting, mereka masih menempatkan hati mereka di sini dan ada di saat dibutuhkan, bukan? :)

Beberapa berkata, PSM sudah lebih bisa tampil sekarang, tapi itu belum apa-apa. Ini baru tunas, yang akan disuburkan oleh kepengurusan 2010. Saya tau kalian bisa, karena dari awal kesolidan kalian pun sudah terbentuk, tidak hanya untuk menyanyi, tapi juga di kehidupan sehari-hari. Itu modal besar bukan? :) Dengan skuad yang sudah bertambah, cowo-cowo macho yang udah bertambah *penting ini pentiiiing, haha*, kepedulian dengan PSM, saya yakin tahun depan akan lebih bersinar :). Selamat berjuang, Sisilia Arti Candra Dewi *maaf yang lain belum kesebut, yang kepilih baru ketuanya .___.*, dan teman-teman seperjuangan 2010 yang lain, salam merdu!\(^.^)/

Saya meninta maaf sebesar-besarnya atas kekurangan selama ini, dan berterima kasih sebesarn-besarnya pula untuk segala kerja sama dan kebersamaannya setahun ini ;)
Semanga kepada bu sekre dan bendahara yang lagi bikin LPJ, yeiy! Xp
PSM, everyone can sing! :)


jika kamu sendiri tidak yakin dengan apa yang kamu kerjakan, bagaimana orang lain akan yakin? 
--ini pesan yang menguatkan dan menyadarkan saya di tengah tahun


Drug cost? what do you think?

on Rabu, 07 Desember 2011

As one of the biggest country in the world, based on area and number of inhabitant, Indonesia has many problems to solve. Since in the future I’ll be a pharmacist, I concern in medical world’s problem of Indonesia. Drugs is an important part of a medication, and there is a report said that drug’s cost is about 40-80% of all medication cost. But, there is a limitation for people to access suitable drugs cause of the high price of them. This issues has shared and discussed in many forum. Until now, still, the drug which can be easily accessed is for common illness like cough, influenza, etc. Whereas, people who suffer some other widely spread illness like cancer and tuberculosis, still indisposed for taking the drug because of the high costs. However, what kind of illness, whether it’s light or heavy disease, the patients have to able to accessed the suitable drugs.

This issue is like a chain which seems like never end. Lack of drug’s research based in Indonesia, unavailability of raw material, promotion cost, rivalry between pharmaceutical industry, and lack of information about drugs for common people are the main causes of the high drug’s cost. To solve those all, we need support and contribution from all parts, pharmacist, doctor, industry, also common people. In addressing this issue, I would like to render my opinion. I’m interested in two aspects, role of BPOM in regulating the drug’s distribution  and research based in Indonesia. BPOM is the center of drug distribution regulator, so the role of BPOM in delimit the number and price of drug is really important. We need firmness from BPOM to discipline the number and price of drugs which are revolved in people. BPOM can cooperate with universities to do that together. Formation of committee in university which has pharmacy faculty to help BPOM control drug is a way to always monitoring availability of drug and people take medicine correctly.

                Beside always monitoring the distribution and price of drug, we need to look at upper case, lack of drug research in Indonesia makes us always import drug’s raw material. Whereas, in fact Indonesia is rich of drug material. As the country with 2nd largest biodiversity in the world, Indonesia has big nature wealth. Since the budget allocated for research in Indonesia hasn’t been satisfy enough now, about <0,1% from total Indonesia’s APBN, efficiency is the best solution. The relation between pharmaceutical industry and researcher hasn’t connected well. There are many researches which aren’t useful for people because there aren’t action to process the research become product which can be used directly by people. Existence an organization which can connect pharmaceutical industry and researcher will make effort in a certain direction, what is needed to be researched by reseacher and what research has been done and can be processed more. This organization have to gather information from both side, industry and research, also can give guideline to both of them the requirement of people now. I’m sure the increase of efficient researches and active role from BPOM will help people to get more economic drugs.


as I describe before, this issue is big problem in Indonesia. My thoughts are still 'normative' and  it's an honor for me to hear your ideas and comments :)

yeah grammar acakadut, sekali2 lah haha *kesambet*

GRANUS:menuntaskan sinus #katanya..

on Minggu, 28 Agustus 2011
Saya anak yang cukup sehat, jarang deh sakit yang berat-berat gitu. Opname di rumah sakit juga cuma sekali, alhamdulillah :). Tapiiiii, ada satu 'penyakit' saya yang dari dulu jaman SD sampe sekarang masih menghantui saya, nyaris setiap hari -..- jengjeeeeeeeeeeng : pilek, sentrap sentrup kalo kena dingin, mau itu di pagi hari, siang hari, malam hari, bisa seharian. Mungkin enteng keliatannya, tapi beneran, itu menyiksa. Sekali dua kali mah gapapa. Lah akhir-akhir ini tiap hari, seharian pula. Gag bisa dong minum obat flu, orang bukan karena virus flu pileknya *mentang2 kuliah di farmasi*. Intinya saya bingung harus diapain.

Sampai akhirnya, tadi malam saya tanya kakak tingkat saya yang FKK, katanya disuruh coba minum granus. Nama obat yang jarang didengar. Setelah googling, baru tau itu ternyata semacam kapsul gurah gitu. Isinya : 

Andrographidis Herba 40%
Cleodendron Serratum 40%
Zingiberis Rhizoma 10%
Zingiberis Officinale Rhiz 10%
Bahan lain hingga 100%

Pengen latihan jadi farmasis yang baik, jadi carilah dulu info tentang bahan-bahan yang ada dalam obat sebelum dikonsumsi :) *hahaha, tumben, gara2 lagi nganggur aja nih :p

Andrographidis Herba : sambiloto
jaman masih kecil dulu, lumayan sering dicekoki ama mama jamu sambiloto ini. Paitnya naudzubillah deh. Katanya biar nambah nafsu makan. Eh, tapi jangan salah, ternyata si Sambiloto ini bisa sebagai imunomodulator lho.. *imunomodulator=peningkat sistem imun*. Sambiloto dapat menjadi stimulan penguat sistem imun baik melalui mekanisme antigen spesifik maupun non-spesifik. Selain itu, zat aktif yang dikandungnya juga dapat meningkatkan ekspresi gen cytokine receptor, dimana peningkatan ekspresi cytokine receptor ini menjadi target terapi dalam terapi imunomodulator.

Cleodendron Serratum : senggugu
Untuk tanaman ini, saya jarang dengar. Tapi setelah dicari-cari, ternyata ini adalah tanaman yang digunakan dalam gurah. tau gurah? pengobatan tradisional yang terkenal berasal dari Imogiri. Biasanya digunakan untuk menyembuhkan sinus, radang tenggorokan, hingga membuat suara menjadi 'kinclong' *jernih*.
Berdasarkan penelitian, kulit akar senggugu ini memiliki aktivitas antibakteri, antinociceptive *menurunkan sensitivitas terhadap rasa sakit*, antiinflamasi, dan antipiretik.

Zingiberis Rhizoma : jahe
Kalo yang satu ini, sudah tidak asing lagi lah ya. Rimpang jahe terbukti memiliki aktivitas antibakteri, 

Zingiberis Officinale Rhiz --> lah ini kan sama kayak atasnya -_____-"
Bahan lain Ad 100% -->??

Okelah, melihat kandungannya, kayaknya cukup menjanjikan juga buat meningkatkan imunitas sehngga dapat mengurangi kekambuhan alergi. Jadi , gag ada salahnya dicoba dulu, insya Allah bisa membantu dalam menghadapi si rinitis ini *bahasa kerennya itu*. Eh banyak loh orang yang punya alergi ini juga ternyata, saya jadi kepikiran buat nyari obatnya juga gara-gara kemaren ada temen tanya.

oia, yang penting ni obat dah ada sertifikat BPOM-nya, insya Allah aman, amin :)

p.s : saya gag ngiklan, beneran -_____-", cuma gatel pengen ngisi blog haha :D

July oh July - APPS

on Senin, 11 Juli 2011
hoy! I'm back, after a long long long time hibernate! Huahaha *ketawa setan
eh eh walaupun blog ini tidak terjamah sekian lama, ternyata tetep ada loh orang yang mampir nyasar ke blog ini, kasian :(

Oke, saya menatap bulan Juli dengan hati cenat-cenut, pikiran pontang-panting, badan carut-marut *lebay. Saya tidak menyangka bulan yang seharusnya menjadi awal liburan panjang ini akan menjadi -- ya, tetap liburan panjang, dengan berbagai pengalaman baru yang oke-oke, amin! :)

#Liburan 1 : APPS
APPS, apaan itu? --> Asia Pacific Pharmaceutical Symposium, formalitasnya emang symposium, ada 4 loh. Tapi pada kenyataannya, ada 6 hari pelaksanaan, dan symposium ada di 2 hari pertama. 4 hari yang laen ngapain? maen-maen dong:D

Di acara ini saya dipasrahi amanah sebagai group leader (GL). Dulu dulu dulu, jaman awal oprec, saya liat pengumuman oprec buat posisi GL ini. Tertarik sih tertarik, tapi saya mah sadar diri aja, bahasa inggris pas-pasan pol. Akhirnya saya melupakan impian menjadi seorang GL *mellow*.

Tapi, kalo rejeki gag ke mana kan ya? Saya dihubungi mba lia (koor GL) buat bikin motivation letter ama wawancara *dengan bahasa inggris acakadut*. Dan akhirnya ketrima jadi GL, yeay! \(^.^)/

Jadi GL berarti harus bisa bahasa inggris, setidaknya ngerti lah dan bisa ngomong dikit-dikit, kalo nanti peserta mau tanya toilet dimana, dah waktunya lunch apa belum, dah boleh bobo apa belum, something like that. Jadi GL juga berarti harus ngerti tentang Jogja, makanan khas jogja, tempat-tempat di Jogja, dll *teorinya*. Jadilah kami intensif latian buat segala hal itu selama kurang lebih 2 bulan, sempet jalan-jalan ke kraton juga :D. Kami latian flashmob juga loh buat acara welcome party, kapan lagi coba seorang yonika nge-dance? haha :p

Kerjaan GL selama APPS ngapain aja? Kalo dari yang saya alami sih, kerjaannya adalah menunggu dan menunggu dan terkadang mengejar. Kami nungguin orang symposium, nungguin orang makan, nungguin orang di depan kamar *dan masih bobo*, nungguin orang foto-foto *sambil ikutan nimbrung*, dan menunggu-menunggu yang lain. Mengejar juga, mengejar-ngejar orang biar cepetan bangun, ngejar-ngejar biar cepet jalannya, ngejar-ngejar biar mereka sarapan, dan lain-lain. Anggap saja kami baby sitter mereka. Lelah? Egag  terlalu kok, karena banyak kebegoan-kebegoan yang terjadi, dan lucu kalo diinget-inget lagi XD

Tiap pagi saya, qisthi, mba nia, anggi, ima biasa ke ind*maret depan safir, have a breakfast dong *cih basane*. Breakfast kami adalaaaaaah : pop mie dan susu/teh gelas/kopi. Tiap pagi selalu begitu. Sampe mbak-mbak yang jaga mungkin apal ama kami. Sampe pak satpam safir apal kami. Sampe lift apal kami. Rute kehidupan saya berkisar antara safir, ind*maret, dan rumah mba nia selama seminggu. Haha.

Ngomongin lift, jadi inget berbagai kejadian bego tentang si lift, mulai dari pusing-pusing tiap kali naik turun lift , apalagi kalo bareng ama standie. Entah kami yang katrok apa gimana sih kayak gag pernah naek lift aja, tapi beneran deh, liftnya bikin pusing-pusing tiap mau berhenti. Akhirnya kami sampai pada ksimpulan : kepala kami terlalu kosong mpe terlalu banyak ruang untuk otak bergerak sehingga kena goyangan dikit aja dah pusing *ingat, ini adalah fiktif belaka* :D

Pernah juga kejadian bego, pengen turun dari lantai 3 ke lantai 1. Yawda masuklah ke dalam lift yang udah lumayan penuh, pintu lift kemudian tertutup. Beberapa saat kemudian kebuka, refleks saya dan seorang peserta keluar lift. Ngikngok, kok pemandangannya beda ama di lantai 1 yang saya ingat? Nengok ke kanan, kok ada restoran kayak yang di lantai 3? Beberapa detik kemudian, saya dan si peserta APPS baru sadar, lift kami tadi belum turun, pintunya kebuka lagi gara-gara ada orang mau masuk, astaga -___________-"

haaah!
kalo mau cerita tentang APPS, gag bakal ada habisnya, 6 hari yang berkesan banget, ketemu orang-orang baru, dari luar negeri. Saya jadi GL group 5 sama mba anin dan standie *ehem standie si pengkhianat yang ngabur ketika saatnya kerja keras, hahaha piss stand :p*. Oke, mari kita list anak-anak group 5 :
1. Chong Yee Theng : Malaysia
2. Amiirah : Malaysia
3. Ikhwan : Malaysia
4. Fakarul : Malaysia
5. Kasia : Polandia
6. Putri : Indonesia
7. Evita : Indonesia
8. Himawan : Indonesia
9. Nam Tarn aka Sugar : Thailand
10. Chris : Taiwan
11. Nino : Jepang
12. Zikra : Indonesia
13. Melissa : Malaysia

Jadi inget mesti bangunin Nino yang hangover, yang susah banget dibangunin, sumpah kayak emak-emak ngebangunin anaknya apa aja. Ampe akhirnya ditinggal bis kami dan masuk ke bisa lain.

Jadi inget mesti nge-post-in lebih dari 20 kartu pos ke taiwan.
Jadi inget bikin anak-anak orang kepedesan gara-gara makan sambel di Lomb*k ijo.
Jadi inget rebutan creamer buat bikin kopi pas coffee break.
Jadi inget ada yang nunjukin tempat colokan buat ngecas hape *gag penting abis bagian ini hahaha*
Jadi inget ringtone alarm qisthi 'i just wanna be oke', yang selalu gag berhasil bikin kami bangun jam5
Jadi inget keponakan mba nia yang lucu banget, tila ama michan *saya berhasil gendong michan, yey!*
Jadi inget selalu berusaha buat bobo tiap simposium.
Jadi inget apa lagi ya?
Banyak banyak banyak, tapi males ngetik -_____-
upload foto-foto dulu ah *mejeng*
haha.

Soooo, these are some pictures captured at 10th APPS :)
cultural night, pake kebayaa :)
ceritanya mau jadi abang none ama si rian
ini foto semua peserta waktu di prambanan, bagus ya? :)
saya, sugar, mba anin :D
kita cantik kan mba lia? *sugesti diri saat
gala night gara2 liat yang lain dandan cantik, haha*
foto candid yang unyu, thanks yang motoin :D
my lovely partner at gala night \(^.^)/
oke, don't be envy with anyone else girl! we are happy just the way we are,
huahaha
waktu lagi latian flashmob

day 0-muka masih kinclong cing~

Kraton-the RC, ini day berapa ya? day 3 kayaknya :)

cultural night lagi, yang bertiga di tengah itu dari thailand ;)


pasukan gala nite dengan muka kucel deh :p


Aaand! Thanks for all.
APPS was really really  great! :)
nice to meet you all!
cheers!\(^.^)/

DNA Laddering dan Apoptosis!

on Selasa, 29 Maret 2011
copas sebagai pengingat :p

ketika sel berapoptosis, akan terjadi perubahan-perubahan morfologi, salah satunya terjadinya fragmentasi DNA. Nah, kenapa DNA-nya bisa terfragmentasi?

sebenarnya dalam keadaan sel normal, di dalam sel sudah tersedia enzim DNA ladder nuclease (CAD), namun enzim tersebut masih inaktif karena terikat pada inhibitornya, yaitu ICAD. Kalo ada sinyal apoptosis, akan terjadi aktivasi caspase 3 (suatu protease) yang akan memotong ikatan antara CAD dan ICAD. CAD pun menjadi aktif dan dapat memotong DNA menjadi fragmen-fragmen dengan ukuran yang berbeda-beda.

Konsep inilah yang digunakan sebagai salah satu identifikasi telah terjadi apoptosis pada sel. Pengamatannya bisa dilakukan menggunakan elektroforesis gel agarosa. Secara umum, asam nukleat akan dipisahkan menggunakan medan listrik dalam suatu matrix agarose, di mana asam nukleat akan berjalan menuju ke arah kutub negatif. Molekul yang kecil, dalam hal ini adalah fragmen DNA yang pendek, akan berjalan lebih cepat dan bermigrasi lebih jauh daripada fragmen yang panjang karena fragmen kecil akan lebih mudah melewati pori-pori matrix agarosa.

Pada pengamatan apoptosis sel, fragmen-fragmen DNA yang terpotong dalam ukuran-ukuran berbeda akan membentuk pita-pita sepanjang matrix agarosa atau lazim disebut DNA laddering. Pengamatan terhadap fragmen-fragmen DNA tersebut dapat dilakukan di bawah sinar UV dengan menggunakan etidium bromide. 

nah, setelah dielektroforesis kan jadi ada pita2 gitu,
mirip ladder (tangga), makanya metodenya disebut dna laddering :)