on Sabtu, 31 Desember 2011
hujan 2011,
bawa dan hanyutkan kenangan, harapan, pengalaman, di tahun 2011
masuk ke dalam tanah bumi
menjadi sandaran pengharapan untuk memupuk cita-cita yang tumbuh subur di tahun 2012
amin.

PSM - witing tresno jalaran saka kulino :)


Hampir 1 tahun yang lalu, saya mendapat amanah. Menjadi ketua PSM, paduan suara mahasiswa, fakultas farmasi UGM. Saya sendiri kaget ketika mendapatkan 'amanah' tersebut. Mengingat saya sendiri sebetulnya hanya sekedar cukup sering datang latihan *secara orang jogja, jadi kalo nganggur mah dateng aja haha :)*. Sering juga bolos atau terlambat, karena waktu itu juga masih di BEM dan sempet ngurus event juga, kayaknya waktu jaman dies natalis yang tidak berkesudahan. Akibatnya, saya ngerasa PSM waktu itu mungkin belum menjadi prioritas utama saya :)

Hal itulah yang saya pertanyakan ketika saya jadi calon ketua. Dua calon yang lain, nuvi dan adi, bukanlah calon yang main-main. Mereka jauh lebih mengerti tentang musik daripada saya. Beneran, motivasi awal saya masuk PSM 'cuma' sekedar daripada nyanyi di kamar mandi, haha ;D. Dulu sempet masuk paduan suara di SMA, tapi itu pun tidak berkelanjutan karena saya lebih fokus di tonti. Intinya, nyanyi adalah hobi saya, tapi pengetahuan tentang itu? Nol besar. Jadi, saya ngerasa beneran tidak 'pantas' untuk mengkoordinasi organisasi ini. Dan bahkan itu terbawa sampai ke tengah kepengurusan kami, yang sangat saya sesali..Padahal, semua teman rasanya sudah mendukung saya :'( *maafkan saya teman-teman..*

Saya menjadi ketua PSM, tanpa visi yang jelas, tanpa bekal yang cukup, tanpa bimbingan yang memadai. Mau dibawa kemana PSM? Oke, agenda rutin sudah jelas : ngisi sumpahan, P2SMB, latihan rutin. Just it? Tanpa visi yang jelas, hingga pertengahan tahun saya 'jenuh'.

Di awal hingga pertengahan, saya cukup merasa ternyata mengurus organisasi ini cukup menjadi 'beban' untuk saya. Kesulitan mencari orang ketika event menjelang, jumlah personil yang sedikit ketika latihan, kedisiplinan yang kurang, mungkin ini terlalu berlebihan. Tapi tentu menjadi koreksi di masa depan :). Kesalahan fatal saya adalah saya belum begitu mengenal sahabat-sahabat saya di kepengurusan PSM. Intensitas latihan kami ketika menjadi anggota yang kurang, kurang inisiatif-nya saya untuk lebih 'mendekatkan' diri kepada semua anak, kurangnya kemampuan saya untuk mengkoordinasi, menjadikan banyak sekali kekurangan dalam kepengurusan 2009 ini..

Sumpahan I berlalu, P2SMB berlalu, Sumpahan II berlalu,
dan PSM mendapatkan 1 tawaran, tampil di lustrum farmasi ke 65, di GSP lantai 2. Mungkin untuk orang di luar PSM, itu bukanlah sesuatu yang besar. Tapi untuk kami, itu adalah sesuatu yang sangat besar. Baru kali ini kami diminta tampil di GSP lantai 2 yang megah, dengan personil 50 orang. Itu bukan sesuatu yang BIASA SAJA. Dengan anak PSM yang sekitar 35-an, akhirnya kami pun membuka oprec untuk anak luar PSM, bergabung menjadi skuad lustrum kami. Teringat kesediaan manda dan mentari, meng-audisi satu per satu peserta, meluangkan waktu mereka tiap sore untuk meng-aransemen 2 lagu, dimana itu adalah pengalaman pertama mereka meng-aransemen lagu. Lagu yang diminta cukup banyak, 5 lagu. Walaupun 3 lagu sudah biasa dinyanyikan, tapi 2 lagu baru yang diaransemen tentu menjadi tantangan besar bagi kami. Nuvi yang mengatur jadwal latihan, setiap suara mendapat 10 kali latihan, dan itu berarti hampir setiap hari, karena waktu kami untuk mempersiapkannya hanya tinggal 2 minggu. Esti dan Lita yang menemani saya muter-muter mencari kostum dan aksesoris. Rista yang setiap hari men-jarkom mengenai jadwal latihan, Anin yang rela ketika sakit pun datang dengan wajah pucat *betapa merasa bersalahnya saya ketika melihat wajahnya, bahkan untuk ngomong pun dia tidak sanggup, tapi tetap datang latihan untuk tahu lagu baru*, yungki yang membantu segala sesuatu tentang perlengkapan, fia yang menjamin konsumsi kami, semua anak 2009, 2010, 2011, hingga senior-senior yang rela turun gunung *haha*, demi penampilan 'akbar' ini. You know? Those moments is the most i love. Latihan setiap hari, 3 jam, melihat wajah-wajah yang agak 'depresi' menyatukan suara, menembak not dengan tepat, melihat manda yang jalan kesana kemari untuk membenarkan *bersama kerang kesayangannya*, melihat semua menyemangati, deg-degan karena waktu yang semakin mepet. Apalagi ketika GR, info yang tidak jelas dari panitia *semena2, mentang-mentang panitianya dosen kan --"*. Ketika aransemen 'dipertanyakan', ketika suara kami tidak terdengar, ketika anak-anak baru pada bisa datang ketika akhir GR karena pengetahuan tentang GR mendadak, dan mereka setelah kuliah langsung ke GSP, ketika kami merasa harus mengiringi puisi yang lama sekali *haha*, dan ketika semua pun dalam mood yang tidak baik hari itu.

Dan kami menjawabnya, saat lustrum farmasi. Kostum yang dicari-cari muter Jogja *lebay sih ini :P*, dikenakan dengan bangga, membuat kami terlihat cantik :). yang cowok macho deeeeh, haha :D. Intinya, penampilan kami memuaskan, bahkan dipuji oleh berbagai tamu undangan. Tau apa yang paling bikin senang? Ketika beberapa anak bercerita "tadi aku ditanyain, tadi tampil paduan suara ya mba? wah bagus sekali, terimakasih ya..". Tidak hanya oleh satu orang, tetapi oleh beberapa tamu undangan dan dosen panitia. Tau apa yang paling indah? Ketika kerja keras kami diapresiasi :')

PSM berjalan, tinggal 3 bulan lagi kepengurusan 2009. Kami tampil lagi di debat nasional dan openhouse KMFA. Kami mencari tantangan baru, ikut lomba vokal grup. Ini sebenarnya memang proker yang harus kami lakukan tahun ini, dan sempat terlupakan karena kurang terprogram. Dan akhirnya ada kesempatan yang 'memaksa' kami untuk melaksanakannya :). Lomba VG di dies natalis UGM. Dengan waktu persiapan 10 hari, skuad yang comot sana sini, aransemen yang mulai dari nol, mereka pun berlatih setiap hari. Latihan biasa dimulai pukul 5, awalnya hingga sekitar jam tgh8an. Sebisa mungkin saya menemani mereka, walaupun saya tidak ikut. Beberapa kali saya tidak menemani mereka, ternyata mereka latihan sampai jam9 malam; "nanggung yon, anak-anak pada penasaran akhirnya kami latihan sampai jam9.." Begitu cerita manda kepada saya. Saya terdiam, mengagumi mereka yang pecicilan tapi mau bekerja keras untuk VG yang baru terbentuk ini :) Walaupun pada akhirnya belum mendapatkan gelar, tapi setidaknya kita mencoba kan? Dan lagi, saya senang ketika melihat tidak sedikit teman-teman farmasi yang menyaksikan penampilan pharmonika, terimakasih untuk apresiasinya kepada kami :)

Mencoba lagi, kali ini di porsenigama. Lomba tanpa panitia. Haha, itulah sebutan kami kepada mereka :P. Persiapan mepet lagi, sekitar 2 minggu lagi. Kali ini, kami mengadakan 'audisi' untuk semua anak psm untuk menjadi anggota pharmonika. Saya tahu, dalam lubuk hati setiap anak pasti ada keinginan untuk bisa menyalurkan bakatnya di sini, kalian masih malu-malu kan? ;). Semoga tahun depan bisa lebih terakomodir  :) Oia, kali ini saya ikutan. Maaf jika saya menghancurkan :(. Ini sungguh tidak mudah. Saya mending disuruh baca jurnal *boong bangeeeeeeeeeeeeeet :P*. Saat-saat macam lustrum terulang lagi, dalam skala yang lebih kecil. Berbagai kebegoan muncul. Kerja keras dibuktikan :). Dan kali ini, kami juga belum beruntung.. Oke, ini baru 2x kan? ;) Lupakanlah, lomba tanpa panitia ini.. haha :D

Oprec PSM, alhamdulillah yang mendaftar hingga 50 orang. Cukup uwaw. Banyak yang ingin menjadi bagian dari keluarga kami :'). Terimakasih kepada mas PJ : adi yang telah membantu segala konsep dan teknis oprec ini. Dan juga kepada peng-oprec lainnya :) Akhirnya terpilih 23 orang sebagai bagian kaluarga kami, bukan jumlah yang sedikit loh :) Ayo ramaikan dan nyamankan rumah kita ini ;)

Akhir kepengurusan, saya merasa ini kayak 'cinta yang terlambat datang'. Saya mencintai PSM, tetapi agak terlambat. Tahu kan, witing tresno jalaran saka kulina..Itulah yang saya rasakan mungkin :). Ketika kita lebih mengenal 'rumah dan keluarga' kita, tresno itu muncul. Melihat berbagai bantuan dan kontribusi teman-teman, di tengah kesibukan mereka yang tidak sedikit pula. Tidak hanya kita yang sibuk, mereka juga, dan punya prioritas masing-masing. Yang terpenting, mereka masih menempatkan hati mereka di sini dan ada di saat dibutuhkan, bukan? :)

Beberapa berkata, PSM sudah lebih bisa tampil sekarang, tapi itu belum apa-apa. Ini baru tunas, yang akan disuburkan oleh kepengurusan 2010. Saya tau kalian bisa, karena dari awal kesolidan kalian pun sudah terbentuk, tidak hanya untuk menyanyi, tapi juga di kehidupan sehari-hari. Itu modal besar bukan? :) Dengan skuad yang sudah bertambah, cowo-cowo macho yang udah bertambah *penting ini pentiiiing, haha*, kepedulian dengan PSM, saya yakin tahun depan akan lebih bersinar :). Selamat berjuang, Sisilia Arti Candra Dewi *maaf yang lain belum kesebut, yang kepilih baru ketuanya .___.*, dan teman-teman seperjuangan 2010 yang lain, salam merdu!\(^.^)/

Saya meninta maaf sebesar-besarnya atas kekurangan selama ini, dan berterima kasih sebesarn-besarnya pula untuk segala kerja sama dan kebersamaannya setahun ini ;)
Semanga kepada bu sekre dan bendahara yang lagi bikin LPJ, yeiy! Xp
PSM, everyone can sing! :)


jika kamu sendiri tidak yakin dengan apa yang kamu kerjakan, bagaimana orang lain akan yakin? 
--ini pesan yang menguatkan dan menyadarkan saya di tengah tahun


everything is expensive

on Selasa, 20 Desember 2011
Everything is expensive. Jaman sekarang apa yang murah? Jaman sekarang apa yang bisa didapat cuma-cuma? Jaman sekarang apa yang tinggal minta langsung dapet? Oke tulisan saya ini agak lebay *gag cuma agak ding, banget haha*. Tapi itulah hidup jaman sekarang, everything is expensive.

Saya sempet heran dengan berbagai hal-hal yang kadang mungkin sepintas kita bakal bilang : 'Ih gitu doang kenapa mahal coba','ih gitu doang di rumah juga bisa', dll. Misalnya nih ya, perawatan facial-facial di salon, tuh paling murah sekitar 40ribuan kan. Kalo gag pernah pasti awalnya mikir : 'facial=cuci muka, dirumah juga gag bakal ngabisin pembersih sebotol, kenapa mahal amat'. Tapi ketika ngelakuin, ternyata, saya mah kalo jadi mbaknya gag mau dibayar 40ribu, udah ngabisin waktu 2 jam-an, gag bisa ditinggal-tinggal, alatnya mahal, bahannya mahal, dll.

Lagi, tadi siang saya ke dokter gigi setelah sekian lama gag pernah kontrol, haha :P. Untung janjiannya sama seorang temen jadi mah nyantai aja, gag serem kayak kalo di film-film ketemu dokter gigi gitu. Masalahnya kayak anak kecil deh : gigi bolong, gag keren -,-. Cuma kecil, tapi di depan jadi keliatan banget ntar kalo gag dirawat. Sampe di RSGM jam 1, saya pikir paling cuma 1 jam lah ya, apa sih susahnya nambal lubang sekecil itu. 30 menit berlalu, bor-bor berputar, stainless, escavator *ini bukannya buat ngangkat-ngangkat batu gitu? cmiiw*, cermin mulut, berputar semua untuk mengevakuasi si gigi berlubang. 60 menit, saya kok ngerasa lubangnya makin gede, oh ternyata emang sengaja, untuk bersihin caries-caries. Terus ternyata kesulitan, entah kenapa, panggil dokter dulu, diliatin ama koass-koass lain *berasa tontonan -,-*, lanjut lagi nge-bor. Berenti lagi, konsultasi lagi. Sampai akhirnya jam 3, progress sampai : PREPARASI. Hahaha *ketawa miris*, ini gigi saya yang bebal atau gimana :( . Akhirnya pake dirontgen segala, dan diputuskan berlubangnya sampe deket akar, dentin saya kurang tebal, kalo dipaksain ditambal permanen bakal sakit. Solusinya, sekarang ditambal sementara dulu, sebulan lagi ditambal permanen *kata-kata ini saya kutip persis asli kata mbak maya*. Dan perjuangan 3 jam saya pun harus bersambung ke episode selanjutnya.

Jadi inti saya dari cerita sepanjang lebar di atas apaan? Intinya adalah everything is not as easy as we see, until we know the process. Kayak para farmasis bikin obat, liatnya ya obat mahal, that's it. Tapi ketika tau prosesnya, ada suatu pemakluman disana *ini proses yang wajar ya, yang gag pake tetek bengek marketing sana sini*. Nyambung tetep ya ke dunia farmasi, haha. Yaaaa, everything is expensive, but doesn't mean it can't be reachable, right? ;)

review : yang galau yang meracau

on Minggu, 18 Desember 2011

Saya menemukan judul buku ini ketika ada teman yang memposting link blog penulis buku ini, si Fahd Djibran, di fb. Akhirnya tersesat di blog dia deh, fahd-isme.blogspot.com , membaca beberapa tulisannya, melihat project-projectnya (fiksi-auvi yang cukup saya suka, bagus, beneran, membaca dengan gaya lain :)), saya jadi penasaran banget pengen beli buku ini. Dari judulnya aja dah menantang kan : "yang galau yang meracau". Sebagai orang yang mungkin cukup sering terlihat galau *haha*, saya pengen dapet pencerahan, apalagi baca beberapa review di internet katanya emang worthed baca ini. Ampe saya bela-belain mau pesen langsung ke penerbitnya via email, karena saya kira jarang ada di jogja, tapi email gag dibales-bales .___. akhirnya saya pun menembus hujan ke togamas di seberang kota sana demi si buku ini *syaaah lebay abis :P*

Buku ini bukan novel, bukan kumpulan cerpen, tapi kumpulau racauan, begitu si Fahd menyebutnya. Memang, ada prosa, ada puisi, ada monolog, ada hanya beberapa baris kalimat di buku ini. Ekspektasi saya sangat tinggi ketika akan membaca buku ini. Ketika sudah dibaca, jujur tidak setinggi ekspektasi saya. Tapi lumayanlah, worthed juga buat dibaca karena pemikiran-pemikiran si Fahd kadang gag biasa, atau justru terlalu biasa, dan sebenarnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tapi kita terlalu tidak peduli? entahlah. Yang jelas, ketika membaca ini, banyak bagian yang membuat saya tertohok sebagai manusia :)

Beberapa bagian yang sangat saya suka :

Cantik itu luka

pretty is something you''re born with. But beautiful, that's an equal opprtunity adejctive.
the difference between pretty and beautiful is; Pretty is temporal whereas beautiful is eternal.

See girl? beautiful doesn't always mean you go to natash* or lariss* to do some facial, buy something expensive in the mall, seeing your face for long time in the mirror. cheers, whatever we are, we are still beautiful :)

Lagu malam part1-5
ini puisi-puisi untuk istrinya, menye-menye tapi so sweet haha :D
Mengetuk Pintu Surga
di bagian ini, dia merepresentasikan lagunya Bob Dylan, Knockin' on Heavens Door, dengan kehidupan saat ini.

Perempuan yang berdoa
Doa yang baik tak pernah berpusat pada kepentingan dirimu sendiri.
Doa yang baik selalu tersebar bagi kepentingan orang-orang di sekeliling dirimu, orang lain, seluruh semesta.
Berdoa-lah untuk kebahagiaan dan kebikan orang lain, maka semesta akan bekerja dengan sendirinya untuk kebaikan dan kebahagiaanmu.
Taruhan denganku, siapa yang tak bosan melulu mendengarkan permintaan-permintaan yang semua selalu tentang dirimu, kepentinganmu, dan kebahagiaanmu?
Maka lupakanlah kepentinganmu, leburkan ia dengan kepentingan banyak orang di sekeliling dirimu, begitulah cara merayu Tuhanmu.

Refleksi diri yang indah :)


Yang saya suka lagi juga, dia menampilkan tokoh Tuan Setan, yang selama ini jadi momok dan kambing hitam atas semua kesalahan manusia, menjadi tokoh yang justru membuka refleksi-refleksi diri Rayya, si tokoh utama. Untuk bagian cinta, dikisahkan diucapkan oleh Rayya untuk kekasihnya, Alivya, dan rasanya jadi lebih so sweet haha :D. Dan di bagian ending, ada bagian untuk refleksi kegalauan mengenai keTuhan-an :)

Well, masih galau kah setelah membaca ini? haha tentu masiih, tapi dengan racauan-racauan, membuka ruang untuk menyalurkan kegalauan ke arah yang lebih positif, yeiy! :D

selamat menikmati racauan :)



explore-the-earth:

Fundata, Romania
fundata, romania

Munich
munich, germany

Highest waterfall in Germany, Black Forest.
black forest, germany
explore-the-earth:

Venice, Italy
venice, italy
explore-the-earth:

Bad Wimpfen, Germany
bad wimpfen, germany
explore-the-earth:

Santorini, Greece
santorini, greece


I wanna see the world, do you? :)


on Sabtu, 17 Desember 2011




Aku melihat, di ujung jalan, tampak besanding Merapi dan Merbabu. Berhimpit di perutnya, menjulang pada kepalanya, tertutup kakinya oleh keramaian manusia. Angkuh meninggalkan kerendahan yang ada di bawahnya, menantang manusia untuk berjalan di kelok perutnya. Kapan bisa memandang ke bawah dari pundaknya, setidaknya?

#bertanya-tanya sensasi apa yang dirasakan para pendaki di atas sana, semoga suatu saat menemukan jawabnya :)
on Jumat, 16 Desember 2011


pharmonika -141211-
we sing, we enjoy, we laugh
someday we'll be appreciated :)
cheers!

Move on from euforia

on Sabtu, 10 Desember 2011
Today is Saturdaaaay! *info gag penting haha*. Hari yang saya tunggu sejak hari rabu lalu, dimana ada tekpon dari nomor jakarta mengabarkan bahwa saya harus mengikuti tes wawancara untuk ielsp. Alhamdulillah, it's a little step to study abroad. Eng ing eeeeng, ternyata wawancaranya dilakukan hari sabtu, sebuah waktu yang singkat buat saya. Berbekal hasil googling-googling sambil lalu beberapa blog alumnus ielsp, saya memantapkan diri *hasyah*

Hmm, saya gag bisa sok cool menghadapi wawancara ini, gag kayak orang-orang yang udah berulang kali ikut wawancara ini itu, beasiswa ini itu lah --". Lebay sih. Padahal saya disuruh dateng di gedung realino sadhar jam 11.30. Tapi jam 10 tepat saya udah nagkring di depan ruang. Cengok, kenalan sama peserta lain, begitu sms si rina, eh dia malah bilang :"bagus dong yon, berarti tunjukkin ntar sama orang amrik, orang indonesia itu gag jam karet" "..... haha".

ngobrol ngalor ngidul sama peserta lain, kalo ada peserta yang keluar dari ruangan, langsung deh dikerubungin, tadi ditanyain apa aja mba? pake bahasa apa mba? reviewernya serem gag? dll. Saya cuma dengerin dari jauh aja si mbak bercerita sambil mantuk-mantuk. Oh ternyata pake bahasa indonesia kok *padahal katanya alumnus pake bahasa inggris*, oh ternyata malah ditanyain "kalo dirumah ngapain aja?"*padahal katanya alumnus biasa ditanyain seputar essay*. Saya malah jadi bingung kalo ditanyain kayak gitu. Kegiatan dirumah? tidur, mandi, makan, ngenet, tidur, mandi, makan... Mana mana mana masak saya harus jujur sih :'(

Begitu mendekat ke ruangan saya, eh ternyata di ruangan saya pake bahasa inggris boooo~, tiap kali masuk sekitar 20 menit *padahal yang pake bahasa indonesia tadi cuma 6-8 menit* ini kok berasa suatu subjektifitas dan ketidakadilan. Entah apa yang nanti dinilai dari hasil wawancara ini.

Finally, my turn!
Y : Afternoon..
R : Yes, please sit, your name is Yonika....
Y : Yap
R : Where do you come from?
Y : ..
R : Tell me about your family
Y : ..
R : What's your major? why did yo choose it?
Y : ..
R : What do you think about danger of drugs in community? what's your role there?
Y : ..
R : Do you join any organization?
Y :..
R : Do you make change there? or what's your contribution?
Y : ..

Oke, intinya begitulah petikan wawancara antara saya dengan ibunya. Hmmm, i'm not sure. Oke yang penting sudah mencoba dan berusaha! Let move on from euforia and back to reality \(^.^)/. Wish, did, pray! :)


Drug cost? what do you think?

on Rabu, 07 Desember 2011

As one of the biggest country in the world, based on area and number of inhabitant, Indonesia has many problems to solve. Since in the future I’ll be a pharmacist, I concern in medical world’s problem of Indonesia. Drugs is an important part of a medication, and there is a report said that drug’s cost is about 40-80% of all medication cost. But, there is a limitation for people to access suitable drugs cause of the high price of them. This issues has shared and discussed in many forum. Until now, still, the drug which can be easily accessed is for common illness like cough, influenza, etc. Whereas, people who suffer some other widely spread illness like cancer and tuberculosis, still indisposed for taking the drug because of the high costs. However, what kind of illness, whether it’s light or heavy disease, the patients have to able to accessed the suitable drugs.

This issue is like a chain which seems like never end. Lack of drug’s research based in Indonesia, unavailability of raw material, promotion cost, rivalry between pharmaceutical industry, and lack of information about drugs for common people are the main causes of the high drug’s cost. To solve those all, we need support and contribution from all parts, pharmacist, doctor, industry, also common people. In addressing this issue, I would like to render my opinion. I’m interested in two aspects, role of BPOM in regulating the drug’s distribution  and research based in Indonesia. BPOM is the center of drug distribution regulator, so the role of BPOM in delimit the number and price of drug is really important. We need firmness from BPOM to discipline the number and price of drugs which are revolved in people. BPOM can cooperate with universities to do that together. Formation of committee in university which has pharmacy faculty to help BPOM control drug is a way to always monitoring availability of drug and people take medicine correctly.

                Beside always monitoring the distribution and price of drug, we need to look at upper case, lack of drug research in Indonesia makes us always import drug’s raw material. Whereas, in fact Indonesia is rich of drug material. As the country with 2nd largest biodiversity in the world, Indonesia has big nature wealth. Since the budget allocated for research in Indonesia hasn’t been satisfy enough now, about <0,1% from total Indonesia’s APBN, efficiency is the best solution. The relation between pharmaceutical industry and researcher hasn’t connected well. There are many researches which aren’t useful for people because there aren’t action to process the research become product which can be used directly by people. Existence an organization which can connect pharmaceutical industry and researcher will make effort in a certain direction, what is needed to be researched by reseacher and what research has been done and can be processed more. This organization have to gather information from both side, industry and research, also can give guideline to both of them the requirement of people now. I’m sure the increase of efficient researches and active role from BPOM will help people to get more economic drugs.


as I describe before, this issue is big problem in Indonesia. My thoughts are still 'normative' and  it's an honor for me to hear your ideas and comments :)

yeah grammar acakadut, sekali2 lah haha *kesambet*

what a sunday

on Minggu, 04 Desember 2011
suatu saat, kita akan melihat apa yang pernah kita tuliskan, dan tersadar kita mendekati hal tersebut
suatu saat, kita akan melihat apa yang pernah kita tuliskan, dan kemudian merevisi apa yang tersurat
suatu saat, kita akan menyadari, bahwa Allah menyayangi kita, dalam makna yang tersirat maupun tersurat

.041211.
terimakasih ya Rabb :)