Rumah Cokelat - Sitta Karina

on Rabu, 18 April 2012

"Razsya sayang mbak upik.."

What will you feel if you were a mom, and your kid says that in his sleep, to his babysitter? Karena saya belum jadi ibu, jadinya belum bisa terlalu merasakan, haha :D. Tapi kayaknya itu adalah sesuatu yang ngenes banget, ketika anak kita bahkan justru menyebut nama babysitter-nya dalam tidur, bukan ibunya :(

Yap! Novel ini bercerita tentang 'perjuangan' menjadi seorang ibu yang bekerja di ibukota. Hannah adalah seorang ibu dari anak berumur belum genap 2 tahun, istri dari suami yang bekerja di perusahaan asing, wanita karir yang hampir menduduki jabatan manager di perusahaan asing, dan seorang pelukis freelancer. Kehidupan ibukota membuatnya galau, pilih anak atau karir? Sementara Hannah setiap hari pulang lebih dari jam9 malam, anaknya sudah tidur, dan esok pagi dia sudah ada meeting jam9 di kantor. Gag kebayang deh hidupnya ._____."

Secara cerita, sangat ringan. Saya pernah denger sitta karina adalah penulis yang sangat bagus, sayang baru baca novelnya yang ini aja :(. Menurut saya sih cenderung biasa aja tanpa konflik yang sangat tajam. Ya ceritanya sangat kehidupan sehari-hari yang dirasakan para wanita di Jakarta sana mungkin. Jadi banyak ibu muda yang ngerasa nge-jleb ketika baca ini ^^v. So, why I chose this book? haha ini pertanyaan penting buat saya harusnya ^^v. Menarik aja gitu, mungkin sebentar lagi saya bakal merasakan hal seperti itu. Well, jadi ibu rumah tangga adalah cita-cita utama semua wanita kan, begitu juga saya. But we have other dreams too :). How we do all to achieve all dreams in our life, maybe it'll be a complicated way later :). Pernah 'diskusi' dengan sahabat, bahwa kami keknya bukan tipe-tipe ibu yang bakal betah di rumah nunggu undangan arisan atau orang jualan sayur lewat .___. Bukan berarti ibu rumah tangga yang sepenuhnya di rumah itu gag oke, toh mereka punya prioritasnya masing-masing, we appreciate it! :)

Kebayang capeknya kalo jadi ibu rumah tangga sekaligus punya karir juga. Aamiin :D. Dan harus ada suami super super super yang mendukung itu semua, bukannya nyalahin wanita kerja ini itu, haha :D. I'll find you!


"Aku nggak mau diinget Razsya sebagai orang yang beliin mainan aja"
-Hannah dalam  Rumah Cokelat

3 comment:

Anonim mengatakan...

Seorang anak membutuhkan rasa kasih sayang dan perhatian yang tulus, bukan hanya sekedar pemberian materi. anak tahu siapa yang benar2 merawat dan membesarkannya, dia butuh komunikasi dari hati ke hati bukan materi.

Yonika Arum Larasati mengatakan...

totally agree :)

aridanirestu mengatakan...

hahahha ko jadi anonim ya :o

Posting Komentar

speak up! ;)