Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin - Review

on Sabtu, 25 Februari 2012
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin
Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja
Tak melawan
Mengikhlaskan semuanya
Banyak orang yang telah mengutip bait ini, baik di status fb, di  tumblr, di blog, di sms. Bait yang begitu populer, sepopuler novelnya :D. Dan dengan telatnya saya baru baca huhu~

Yap, another TereLiye novel. Salah satu yang terpopuler selain HSD keknya.. Saya penasaran banget dari dulu, ceritanya apa sih? Buku-buku TereLiye yang sudah saya baca sebelumnya mengisahkan cinta antara anak dan keluarga (HSD, Ayahku bukan Pembohong, Moga Bunda Disayang Allah, Bidadari-Bidadari Surga, Eliana). Tidak begitu ternyata dengan novel ini. Ini adalah kisah cinta dalam bentuk yang 'romantis', tapi salah tempat, nah lho :P

Kehidupan Tania dan Dede, dua orang anak jalanan, berubah seketika ketika bertemu dengan dia, malaikat mereka. Dia yang kembali menyekolahkan mereka, dia yang memberikan bantuan baik finansial maupun moril kepada anak-anak jalanan itu, dia yang menjadi pengganti ibu, ayah, kakak mereka. Hidup Tania dan Dede maju dengan pesat karena dia, dan untuk dia.
Sayangnya, timbul perasaan yang tidak seharusnya terjadi antara 'adik' dan 'kakak'. Timbul hal-hal tidak rasional yang terjadi. Timbul kejadian-kejadian yang menghancurkan 'keluarga' mereka. Karena hal yang wajar ada tapi seharusnya tidak ada di antara mereka. Cinta.
Mnye-menye ya? Haha :D. Lumayanlah. Hmm, ada overrated menurut saya, karena saya berharap bisa mengharu biru baca novel ini. Ternyata egag ampe segitunya huhu. Sempat kesal dan kagum dengan sosok Tania, yang kuat tapi sering bikin kesal dengan perasaannya, kasihan dengan Kak Ratna, istri dia yang bersaing dengan bayangan tak terlihat dari masa lalu dia. Dan ketika saya sedang menikmati klimaks novelnya, eh kok tau-tau dah halaman terakhir? Rasanya antiklimaks dan nggantung, rawr .__.

Yah, lumayanlah. Banyak kalimat indah yang bisa di-quote disini, haha. Khas TereLiye. Ceritanya gag membosankan, tapi terlalu cepat berakhir ketika sedang klimaksnya. Yang lagi pengen ngegalau atau mengharu biru, bacalah novel ini :) *saran yang olo banged ^^v
Cinta itu butuh keberanian
Semua tahu itu
Aku pun paham itu
Nyatanya, keberanian itu tak datang
Sulit
Untuk diungkapkan
-Tere Liye

tuh kan, bagus-bagus kalimatnya ^^v

4 comment:

kakoponi mengatakan...

'keberanian yang tak datang' itu mungkin menyakitkan ya?

Yonika Arum Larasati mengatakan...

iya, karena membuat bertanya-tanya dengan harapan semu
ketika keberanian datang dan tidak sesuai harapan, toh setidaknya sudah mencoba :)
*imo :P

hehe kenapa sayong? pertanyaannya bau2 galau nih .__.

kakoponi mengatakan...

hahahaaa, setiap hari galau, yang muda yang galauuu XD

Yonika Arum Larasati mengatakan...

galau kan tandanya kita mau naek kelas :) --> kata om marteg ^^v

Posting Komentar

speak up! ;)