Sunset Bersama Rosie - Review

on Senin, 05 Maret 2012

Selamat pagi,
Bagiku waktu selalu pagi. Di antara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi adalah waktu yang paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut  di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama  kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki pegunungan.
- Tere Liye

Sepenggal cerita tentang pagi itu membuka awal cerita dalam novel Bang Tere ini. Saya sangat suka penggalan kalimat tersebut. Tersadar bahwa saya pun menyukai pagi dan selalu menanti pagi datang, seperti saya menanti hujan. Ah, cukup sudah bermelankolis tentang saya hehe. Kan lagi mau bahas buku ini ^^v

Tak banyak orang yang bisa beruntung tumbuh bersama orang yang dicintainya *sepengetahuan saya loh ya :p*. Tegar tumbuh bersama Rosie, di Gili Trawangan yang indah, merangkai masa kecil hingga dewasa bersama sebagai sahabat yang selalu mendukung. Bukan cerita yang awam pula, jika Bang Tere menyelipkan perasaan cinta di hati Tegar yang bersemayam selama 20 tahun kebersamaan mereka. Sayang, 20 tahun itu kalah dengan 2 bulan yang dimiliki Nathan, sahabat mereka yang justru pada akhirnya menikahi Rosie. Tegar pun hancur.

Selamat pagi, bagi Tegar pagi adalah saat paling damai. Saat ketika mimpi-mimpi masa lalu terlewatkan. Menatap masa depan dengan kerja keras, kerja keras materi dan kerja keras hati, bukan untuk melupakan masa lalu, tetapi untuk berdamai dengan masa lalu. Dan kesempatan untuk berdamai dengan masa lalu, sekaligus sekali lagi kembali ke Gili Trawangan datang ketika Nathan menjadi korban bom bali. Rosie yang depresi harus masuk panti rehabilitasi, dan anak-anak Nathan-Rosie membutuhkan Tegar sebagai pelindung mereka. Tegar pun kembali ke Gili. Pilihan tepatkah itu sementara ia memiliki janji kehidupan yang lain, janji menikahi Sekar di Jakarta?

Hmm, entah mengapa buat saya, buku ini belum se-istimewa buku-buku Bang Tere yang lain yang lebih mengharu biru dan rasanya ada value yang didapat hampir di tiap chapter. Oke sebut saja saya berlebihan haha. Ceritanya agak lambat dan muter-muter .__. Yaa, tapi akhirnya juga dihabiskan alam waktu 2 hari kok hehe :p. Bagus di bagian akhir yang sulit ditebak oleh saya. Tegar yang mengetahui Sekar masih menunggunya setelah 2 tahun tanpa kabar, Tegar yang mendapatkan kabar bahwa Rosie ternyata menganggapnya lebih dari sahabat sejak mereka kecil. Tegar yang siap mengucap janji bersama Sekar. Ah! Lanjutkan sendiri saja bacanya ^^v

Untuk membuat seseorang menyadari apa yang dirasakannya, justru cara terbaik melalui hal-hal menyakitkan.

0 comment:

Posting Komentar

speak up! ;)