Rembulan Tenggelam di Wajahmu - Tere Liye

on Kamis, 17 Mei 2012

Apakah aku tidak memiliki kesempatan untuk memilih saat akan dilahirkan?
Apakah hidup ini adil?
Kenapa langit tega mengambil milikku satu-satunya?
Kenapa aku merasa hampa, padahal aku telah memiliki segalanya?
Kenapa takdir sakit mengungkungku, dan aku tidak langsung mati saja?

Pernah bertanya seperti itu kawan? Saya yakin kamu pernah bertanya, setidaknya salah satu dari pertanyaan itu. Pada benakmu, pada temanmu, pada orangtuamu, pada Allah, bahkan pada rembulan. Berharap akan ada jawaban pasti yang menenangkan hatimu, berharap ada sedikit clue untuk memuaskan pertanyaanmu. Buku ini menjawab pertanyaan itu. Bagi saya, membaca buku ini seperti membuka hati untuk melihat dari sisi-sisi lain.

Bahwa ternyata kehidupan manusia adalah sebab-akibat. Kita ada disini sekarang karena suatu sebab, dan kita akan menjadi sebab bagi orang lain. Tidak hanya bagi keluarga, bahkan hubungan sebab-akibat ini menjadi suatu jaring raksasa di dunia. Yang mengindahkan sebab-akibat tersebut hanyalah kebaikan.

Bahwa adil bukanlah apa yang kamu lihat dan kamu rasakan sekarang. Rahasia keadilan mungkin konspirasi terbesar di alam, yang hanya Allah yang mengetahuinya. Dan manusia hanya sedikit sekali mengetahuinya dengan akal yang diberikan, pantaskah untuk dipertanyakan lagi?

Bahwa kehilangan tidak hanya dirasakan oleh pihak yang ditinggalkan. Pernahkah kita menilik dari sisi yang meninggalkan?

Bahwa kita tidak ada bedanya dengan anak kecil yang iri dengan mainan barunya. Anak kecil yang tidak berhasil menghaluskan hatinya semengkilap cermin, yang hanya akan memantulkan kebaikan-kebaikan di sekelilingnya. 

Penuh dengan kata-kata yang indah :). Walau ceritanya penuh dengan kebetulan-kebetulan, tapi bukankah alam dan semestanya merupakan suatu konspirasi? Kebetulan yang menjadi sebab-akibat kebetulan lain. Mungkin itu juga terjadi di kehidupan kita semua, tetapi akal tak mampu menggapai.

Buku yang kata adek saya 'suram', tapi penuh pesan menohok hehe. Semoga bisa mencerahkan benak-benak muda kita yang penuh dengan pertanyaan, yeiy! ^^9

0 comment:

Posting Komentar

speak up! ;)