Doppelganger?

on Senin, 24 Januari 2011
artchive.com
Doppelganger, apa itu?
Ya, saya baru mendengar kata itu hari ini. Seorang teman barusan bilang :"Yon, tadi aku liat orang yang bentuknya mirip banget sama kamu waktu bayar SPP. Pake baju batik coklatmu, pake manset coklat, kacamata coklat, jilbab coklatmu itu, ngomongin SMA 3 pula. Bentuknya kayak kamu banget." Padahal saya baru saja keluar rumah, gag bayar SPP, dan saya hari ini gag pake kostum kayak yang dia sebutin tadi. Nah lho, siapa dong yang dia liat itu?

Dari dulu memang banyak yang bilang muka saya pasaran *gag spesifik,haha*. Di tiap jenjang pendidikan saya, ada aja temen yang dibilang mirip dengan saya. Padahal saya gag ngerasa mirip sama sekali, tapi saking miripnya kata orang, mereka sering banget salah panggil. Saya inget sekali temen saya yang namanya ariestha, dia temen SMP dan SMA juga, sama-sama ikut tonti. Dan kakak-kakak yang ngelatih gag cuma sekali dua kali salah panggil antara saya dan ariestha. Nasib muka pasaran -___-"

Oke, kembali ke temen saya yang liat 'kembaran' saya itu. Kami malah cerita-cerita tentang kemungkinan-kemungkinan adanya kembaran kita di belahan dunia lain, bisa di Indonesia, bisa di luar negeri, bisa di mana saja. Pernah denger kan mitos yang mengatakan tiap manusia punya 7 kembaran di dunia ini? Ya, kalo saya sih antara percaya dan tidak. Saya malah curiga kembaran saya lebih dari 7, saking pasarannya muka saya :p

Dan pembicaraan kami pun beralih ke Doppelganger, jujur saya baru kali ini mendengar istilah itu. Ternyata Doppelgänger berasal dari bahasa Jerman, secara harafiah artinya muka ganda *bukan bermuka dua ya*. Pernahkah mendengar cerita tentang Abraham Lincoln yang bertemu dengan dirinya sendiri?

A queer dream or illusion had haunted Lincoln at times through the winter. On the evening of his election he had thrown himself on one of the haircloth sofas at home, just after the first telegrams of November 6 had told him he was elected President, and looking into a bureau mirror across the room he saw himself full length, but with two faces.

It bothered him; he got up; the illusion vanished; but when he lay down again there in the glass again were two faces, one paler than the other. He got up again, mixed in the election excitement, forgot about it; but it came back, and haunted him. He told his wife about it; she worried too.

A few days later he tried it once more and the illusion of the two faces again registered to his eyes. But that was the last; the ghost since then wouldn't come back, he told his wife, who said it was a sign he would be elected to a second term, and the death pallor of one face meant he wouldn't live through his second term.

(Sandburg, Carl. Abraham Lincoln: The Prairie Years. Harcourt, Brace and Co., New York, 1926. Volume 2, Chapter 165, pp.423-4)


Nah, ada beberapa cerita juga yang saya temukan tentang Doppleganger ini, dimana beberapa saat kemudian orang tersebut meninggal dunia. Terkadang yang melihat Doppleganger ini bukan hanya orang yang bersangkutan, bisa juga keluarga atau teman-temannya *jadi merinding, tadi bukan Doppleganger saya kan?:(*

Haha enggalah.. saya bukan orang yang terlalu percaya dan menyukai hal-hal yang berbau klenik, karena saya sadar diri, saya orangnya gampang parno dan suka menghubung-hubungkan suatu kejadian. Lebih baik saya tidak tahu hal-hal seperti itu daripada nanti malah kepikiran kalo terjadi sesuatu yang aneh :p

Ya, ini cuma sebagai pengetahuan aja sih, dan menunjukkan kuasa Allah? Bahwa semua mungkin saja terjadi di dunia ini, mau hal seaneh apa pun. Tinggal kita aja mau menyikapinya gimana, berlebihan dan malah tertekan? Atau meningkatkan iman sehingga dapat menerima semua yang terjadi itu kaena kuasa Allah :)



referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Doppelgänger diakses tanggal 24 Januari 2011
http://wesclark.com/jw/doppleganger_lincoln.html diakses tanggal 24 Januari 2011

0 comment:

Posting Komentar

speak up! ;)