I just haven't met my wonderful branch!

on Sabtu, 22 Januari 2011

berbagai hal yang terjadi akhir2 ini bikin saya banyak berpikir, terutama masalah -ehem- hati :)
oke, saya memang terlalu cuek atau gag peka atau apalah namanya untuk masalah yang satu itu
tapi bukan berarti saya belum pernah mengalaminya :p
masalah hati ribet ya? itu aja baru hati kita sendiri, belum lagi hati orang-orang lain di sekitar kita, yang ikut terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung
dan sebenarnya cerita ini inspired by sahabat saya
tentang si plato *seorang filsuf jenius kebanyakan mikir yang gatau cinta itu apa*
nah lho, orang jenius aja gag tau, apalagi saya?
haha, gag ding.. katanya sih yang dibutuhkan untuk tau cinta itu bukan kejeniusan, tapi emang kepekaan dan hati :)
singkat cerita, plato tanya ke gurunya : "apa arti cinta dan pernikahan?"
berhubung mereka sama2 filsuf, dijawablah pake cara filsafat juga : 
"cinta itu seperti ranting yang paling menakjubkan, dan pernikahan itu seperti pohon yang paling bagus, namun ketika kamu sudah memilih satu, kamu tidak boleh mengembalikannya lagi"
akhirnya plato masuk hutan untuk mencari ranting menakjubkan itu..
dan ketika kembali ke gurunya, dia tidak membawa apa-apa
gurunya pun bertanya kenapa plato tidak membawa apa-apa, dan plato menjawab : "saya tadi sebenarnya melihat ranting yang sangat menakjubkan, tetapi saya berpikir akan ada ranting yang lebih menakjubkan di depan nanti, sehingga saya pun tidak jadi mengambil ranting itu. dan ternyata saya tidak menemukan ranting yang lebih menakjubkan itu.."
gurunya hanya tersenyum, dan berkata : "itulah cinta.."
kemudian plato masuk hutan lagi untuk mencari pohon yang bagus
belajar dari pengalamannya terdahulu, ketika di tengah jalan ia menemukan pohon yang menurutnya tidak terlalu buruk, ia pun langsung menebangnya dan membawa pohon tersebut kepada gurunya, dan membulatkan tekad untuk tetap memilih pohon itu apapun konsekuensinya, karena dia tidak ingin tidak mendapatkan apa-apa lagi
dan akhirnya sang guru pun memberikan penjelasan mengenai kiasan itu,
"cinta itu makin dicari makin sulit ditemukan, karena sebenarnya cinta itu sudah ada dalam diri kita. ada di lubuk hati, kita cuma bisa menemukannya ketika kita menyingkirkan harapan dan keinginan yang berlebih. kita akan menemukan cinta ketika kita menerima cinta itu apa adanya"
"pernikahan itu lanjutan cinta, yaitu proses mendapat kesempatan. ketika kamu sibuk mencari pohon yang paling bagus, nanti malah keburu pohon bagus lainnya ditebang orang lain. ketika kita mencari yang terbaik di antara pilihan yang ada, kita malah mengurangi kesempatan mendapatkannya. karena ketika kita hanya ingin mendapatkan kesempurnaan, kita malah tidak akan mendapatkan apa-apa.."
oke, saya tau kata-kata di atas kalo kita bisa memaknainya secara mendalam pasti artinya bagus banget :)
hmmm, beberapa waktu yang lalu saya sempat bertanya-tanya : "apakah aku ada di fase masih berharap berlebihan bahwa rasa 'klik' itu akan ada, dan belum bisa menerima cinta itu apa adanya?"
dan melalui seorang sahabat yang juga pernah merasakan keadaan seperti saya, saya tau saya masih bisa percaya bahwa rasa 'klik' itu memang ada *bukan dongeng semata si putri yang tau2 ketemu sama pangerannya*
rasa 'klik' disini maksudnya, ketika saya bertemu si Mr.Right, saya akan merasa 'klik', dan bahkan gag pernah berpikir ada yang lebih dari dia, karena saya akan menerimanya dengan segala kekurangannya
oke, mungkin rasanya emang masih naif untuk saat ini
tapi percaya dengan harapan itu, rasanya masih memberikan semangat untuk mencari 'my wonderful branch'
hahaha
dan saya juga masih percaya, it'll come at the right time for the right person :)
masih menyenangkan rasanya berpikiran naif untuk saat ini, toh saya masih muda?
nikmatilah waktu untuk pikiran naif itu, sebelum saya tidak bisa berpikir seperti itu lagi :p
memelihara harapan, bahwa saya akan menemukan ranting itu
yeah, I just haven't met my wonderful branch yet!
-elti,110111-
sambil nunggu placement test :p

0 comment:

Posting Komentar

speak up! ;)