The Devil and Miss Prym *Paulo Coelho*

on Selasa, 15 Februari 2011

Semuanya hanya masalah pengendalian diri. Dan pilihan. Tidak kurang, tidak lebih.

Awalnya nama Pak Paulo Coelho ini terdengar asing di telinga saya, saya bukan novel freak sih walaupun lumayan suka baca :p. Karyanya yang paling terkenal sebenernya The Alchemist, dan saya malah belum baca buku itu, zzz -______-". Adek saya bilang, saya berubah. Dulu saya sukanya novel menye-menye mengharu biru kayak si Cecilia Ahern, atau chicklit yang ceritanya seputar wanita muda menjelang paruh baya yang kerja mapan, shoppaholic, tapi susah cari jodoh, atau novel-novel ringan yang bahasanya mudah dimenegerti *ini emang saya yang males mikir berat ya?haha*. Dan tiba-tiba sekarang saya baca novel yang keliatan rada ber-sastra *halah*.

Oke cukup deh curcolnya :p

Paulo Coelho percaya bahwa 1 minggu dalam kehidupan manusia sudah cukup untuk menciptakan perubahan yang besar dalam hidup manusia. Seorang asing datang ke Visco, desa terpencil yang bagi orang kota bagaikan surga dengan segala kedamaian yang ditawarkannya. Tapi bagi penduduk Visco sendiri, tempat tersebut seakan mengekang mereka dan memaksa mereka hidup dalam rutinitas yang hambar, tanpa ada kejutan-kejutan dan mereka dapat memprediksi bagaimana mereka menjalani hidup pada esok hari. Orang asing tersebut menawarkan emas yang dapat mengubah desa tersebut, menjadikannya lebih berwarna. Namun dengan syarat, harus ada satu orang penduduk desa yang meninggal dalam seminggu itu, entah karena sakit, diserang hewan buas, atau bahkan dibunuh oleh warga yang lain. Tokoh utama di novel ini adalah Chantal, satu-satunya gadis muda yang tinggal di desa itu. Chantal menjadi 'alat' orang asing untuk menyampaikan tujuannya datang ke Visco kepada penduduk desa yang lain, dan berarti Chantal harus mengumumkan tawaran orang asing tersebut. Perang batin pun terjadi, pada diri Chantal dan penduduk desa yang lain. Haruskah mereka 'mengorbankan' salah satu penduduk demi kehidupan yang lebih berwarna dan menggairahkan? Siapa yang menang, malaikat atau iblis yang ada di setiap hati manusia?

Hmmm, novel yang tidak membosankan. Banyak kalimat-kalimat dan sedikit kutipan cerita yang menyentil saya *halah bosomu yon XD*. Di novel ini, Coelho menunjukkan bahwa dalam setiap hati manusia selalu ada malaikat dan iblis yang 'berperang' untuk mengendalikan ke mana tuannya melangkah. Baik dan Jahat selalu mengiringi manusia, kadang Baik dominan pada siang hari, Jahat dominan pada malam hari. Atau sebaliknya. Atau Baik dominan pada suatu periode yang panjang, dan Jahat dominan pada periode yang pendek. Atau sebaliknya. Semua tergantung pada : pengendalian diri

ketika sama sekali tak disangka-sangka, kehidupan justru menyodorkan kepada kita tantangan untuk menguji keberanian dan kemauan kita untuk berubah; jika saat seperti itu tiba, tak ada gunanya berpura-pura sesuatu tidak terjadi atau mengatakan kita belum siap.

0 comment:

Posting Komentar

speak up! ;)